Share

Bab 17

Kehadiran kami bak Charlie Angels langsung menarik perhatian para mahasiswa yang lagi nongkrong di lorong koridor ruang kuliah. Mereka pada memperhatikan diriku, walaupun kami berjalan bertiga dengan Widya dan Cinthya. Rasanya ada yang aneh pada diriku di mata mereka. Mereka langsung membelalakkan matanya menelanjangiku dari ujung rambut sampai ujung kakiku. Decak kagumpun meluncur dari mulut yang pada menganga, takhjub. Mereka menjadi heran melihatku tidak seperti biasanya. Biasanya aku selalu mempergunakan jean dan kemeja serta tanpa make up. Kini malah aku pakai gaun dan make up yang mempesona mereka. Melihat berpuluh pasang mata terperangah begitu, terselit nuansa tersendiri dalam hatiku. Ada kebahagiaan mengalir berhembus dalam sanubariku. Sorotan mata kagum dari cowok-cowok itu, mengundang nada-nada ceria di hatiku. Aku pun langsung melontarkan senyum simpul menyapa mereka satu persatu. Seolah-olah diriku ini merupakan primadonanya jurusan Psikologi…

Begitu juga

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status