Share

28. Tentang Dokter Irawan

Listrik tiba-tiba padam saat Irawan tengah memperbaiki tatanan rambut yang habis diacak-acaknya di depan cermin.

"Lagi," gumamnya.

Pelan, selangkah demi selangkah lelaki itu mundur. Tapi, tatapannya tak pernah beralih dari cermin yang memantulkan sedikit bias cahaya.

Tak lama berselang, samar siluet gadis dengan rambut berkucir kuda muncul tepat di belakang Irawan.

"Antar aku pulang, Mas!" Matanya nyalang menatap Irawan dari pantulan cermin.

Blaaar!

Petir yang menyambar dengan suara gelegar membuat kepala seorang lelaki yang tertelungkup di meja tersentak keras. Seluruh ruangan putih, menyadarkan ia bahwa saat ini bukan sedang di rumah.

Irawan meraup wajahnya dan menyeka keringat dingin yang membanjiri pelipis. Degup jantungnya melebihi aktivitas normal. Ia sedikit terengah namun dengan cepat menarik dan menghembuskan napasnya melalui mulut agar suasana menegangkan itu tak menguasai benaknya.

"Lagi," gumamnya.

Entah sudah kali ke-berapa, mimpi yang membuatnya sport jantung itu data
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status