Share

51. Balas Dendam

Sirena menatap kaget tumpukan mayat di depan mereka. Begitu pula dengan Posy yang memperlihatkan reaksi yang sama.

“Para pelayan mengatakan, bahwa di desa ini terkena wabah hitam. Tiap malam satu keluarga akan mati. Mayat mereka berlumuran darah walau tidak di temukan luka di tubuh mereka,” jelas Posy.

Wanita berambut coklat tua dengan mata hijau itu menatap nanar tumpukan mayat manusia dengan bau yang menyengat.

“Sungguh aneh,” gumamnya, tidak habis pikir.

Suara langkah kaku seseorang membuat kedua wanita muda itu menoleh ke arah sumber suara.

Mereka melihat lelaki bertudung hitam ada di dekat tumpukan orang-orang, seakan bersiap membakar mayat-mayat itu dengan obor di tangannya.

“Ternyata ada penonton yang datang.” Lelaki berjubah hitam itu menoleh.

Dia memperlihatkan wajah tampannya dengan berani. Bahkan tersenyum lembut pada Posy dan Sirena.

Posy maju selangkah, menghalangi pandangan lelaki itu dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status