Share

Hati yang Kosong

"Kau datang cepat sekali."

Aku beranjak dari ranjang untuk menghampirinya. Dia baru saja membuang bunga yang di bawanya dan melepaskan jubah yang penuh dengan darah. Bau anyir menyeruak dari jubahnya hingga memenuhi ruangan.

"Karena aku ingin mendengar rencana apalagi yang ingin kau buat," jawabnya dengan santai.

"Bukankah kau meminta informasi tentang putri tunggal Viscount Valerian." Kuberikan berkas yang ada di laci padanya. "Itu adalah data pribadinya, dia juga mengirimkan surat padaku untuk menghadiri pesta minum tehnya."

"Kau benar-benar bisa banyak hal."

Dia merebahkan diri diatas sofa tanpa mempedulikan tentang darah yang bisa saja menempel disana dan mulai membaca dengan santai. Sampai sekarang aku masih belum tahu tujuan aslinya meminta berkas-berkas seperti itu.

"Apa yang akan kau lakukan pada mereka?"

"Kau akan segera tahu," jawabnya bahkan tanpa menoleh sedikitpun padaku.

Melihatnya terus berada di sini kupikir pria gila itu tidak mempunyai pekerjaan ataupun rasa t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status