Share

43. Pelukan Balasan

Tadinya Wira berniat mengasah golok untuk membuat takik di pohon kelapa milik Ajeng sore nanti. Apalagi bapaknya mengatakan ada dua tetangga Ajeng yang juga meminta sekalian dibuatkan. Sebenarnya sudah ada alat modern yang bisa dibeli untuk ditancapkan di pohon kelapa sebagai pijakan kaki saat memanjat.

Tapi, penggunaannya yang sedikit rumit membuat warga desa masih memilih cara tradisional. Menebas kiri-kanan pohon sembari memanjat hingga ke pucuk adalah cara sederhana, mudah dan juga murah untuk tiba di atas. Sebagai pengaman, biasanya para pemuda membawa kain sarung untuk disangkutkan ke pohon.

Sebuah golok yang baru saja Wira ambil dari bagian bawah lemari dapur, ia letakkan kembali. Perdebatan dua orang wanita yang pernah didengarnya tempo hari seakan kembali terulang. Suaranya semakin lama semakin keras. Wira mendatangi asal suara yang tak jauh dari kamar mandi.

“Aku udah tebus dengan nikah sama laki-laki yang aku enggak kenal biar kamu juga ada tempat tinggal. Kamu juga bisa a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (24)
goodnovel comment avatar
Minthil She Judhezt
Lama2 pasangan SUWIR jadi bucin secara dari pura2 malah makin membara
goodnovel comment avatar
Ummi Wahyu
wahh cocok bngt tuh dingin2 dipeluk
goodnovel comment avatar
rimasuryani2406
nah loh kelabakan gak tuh sulis ............
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status