"Hattchiii ...." Sienna kembali bersin untuk yang ke sekian kali sejak dia bangun pagi ini. Hidungnya sudah merah seperti tomat. "Ehem!" Luke yang baru saja keluar dari kamar mengepalkan tangan dan berpura-pura batuk—menutupi senyum kemenangannya. Tentu saja gerakan itu tidak lepas dari pandangan Sienna. Dia menggertakkan gigi dan bergumam marah, "Aku pasti akan menyiksanya lebih parah di masa depan." Luke berhenti di depan Sienna. "Apa yang kau katakan?" "Ada apa? Aku tidak mengatakah apa-apa. Kau pasti salah dengar." Sienna berpura-pura polos. Dia tersenyum manis pada Luke. Luke menaikkan alisnya. "Oh, tapi aku sepertinya mendengarmu mengatakan sesuatu yang buruk tentangku." "Bagaimana mungkin!" sangkal Sienna cepat. Dia menunjukkan ekspresi serius dan melanjutkan, "Aku hanya memiliki hal-hal baik tentangmu dalam hatiku." "Huh! Siapa yang percaya omong kosongmu!" Luke mendengus dan berbalik pergi. Sienna buru-buru bangun dari sofa. Lalu berlari kecil untuk mengikuti langka
"Sayang, kau di sini!" Sienna berseru senang begitu melihat Luke.Dia langsung terbang ke sisi pria itu dan memeluk lengannya dengan terampil.Ekspresi berwibawa Luke hampir runtuh oleh "sambutan mesra" Sienna."Jangan membuat masalah!" bisiknya memperingatkan."Oh, baiklah." Sienna cukup puas setelah mengambil kesempatan dalam kesempitan, jadi dia mendengarkan Luke dengan patuh.Luke menarik napas dalam, menahan keinginan untuk melempar wanita yang menempel di sampingnya."Apa yang terjadi?""Mereka bergosip di jam kerja. Menggosipkan kita!" Sienna menjawab dengan penuh semangat, seperti anak kecil yang mengadu pada orang dewasa.Ekspresi Luke langsung menjadi dingin. Dia menatap tajam pada dua perempuan yang berdiri gemetar sejak kemunculannya."Ulangi apa yang kalian bicarakan!"Kedua karyawan perempuan itu saling melirik, tetapi tidak ada yang berani membuka mulut.Sienna mencibir. Dia memperbaiki posturnya dan berdiri di samping Luke dengan anggun."Aku bisa mengulanginya untuk k
"Bagaimana? Apa kau menemukannya?" Sienna bertanya dengan penuh antisipasi.Namun, harapan di mata indah perempuan itu langsung pupus begitu Manajer personalia menggelengkan kepalanya."Orang yang Anda sebutkan tidak ada dalam daftar kami."Sienna mengerutkan kening. "Apakah kau yakin sudah memeriksanya dengan teliti?""Saya sangat yakin, Nyonya. Tidak ada orang seperti itu dalam data karyawan hotel ini." Manajer personalia menjelaskan dengan serius. Melihat ekspresi tidak senang Sienna, dia juga menawarkan solusi lain, "Jika Nyonya mengizinkan, kami dapat membuat pengumuman tentang kalung Anda yang hilang dan memeriksa para karyawan.""Tidak perlu. Lupakan saja, mungkin memang sudah ditakdirkan untuk hilang."Kehilangan kalung adalah kebohongan yang Sienna buat sebagai alasan untuk mencari Mike, tetapi Sienna tidak bermaksud membuat keributan besar karenanya. Selain akan membuat Luke curiga, musuh mungkin juga akan mengetahui gerakannya.Sienna meninggalkan ruang manajer personalia d
"Astaga … apa yang terjadi?" Sienna bertanya dalam hati sambil memperhatikan tempat tidurnya saat ini yang berukuran king size dengan selimut tebal dan lembut. Tempat tidur Sienna harusnya berukuran single! Panik, diperhatikan sekelilingnya saat ini dan menemukan tempatnya tidur. Sungguh, ruangan ini jauh berbeda dengan kamar apartemennya yang sempit. Tempatnya saat ini begitu luas dengan jendela besar ditutupi tirai merah muda. Mewah, seperti milik orang kaya raya. Hanya saja jelas bukan seleranya. Tunggu, bahkan, dia menggunakan piyama satin merah muda yang bukan miliknya. Kepala Sienna tiba-tiba dipenuhi tanda tanya besar. Dia teringat tadi malam dia masih berada di kamarnya. Saat dia sedang membaca novel dari aplikasi misterius yang tiba-tiba muncul di ponselnya, anehnya kepala Sienna tiba-tiba terasa pusing. Tak hanya itu, dadanya pun sesak. Sienna hanya berpikir dia kelelahan karena bekerja lembur selama setengah bulan ini. Jadi, perempuan itu memutuskan untuk tidur lebi
Sienna mengikuti Danna dengan ekspresi setenang mungkin meski kini jantungnya berdebar tidak beraturan.Tuan Hubner yang Danna sebutkan kemungkinan adalah Jase Hubner, pengacara pribadi Luke. Nama pria itu telah muncul beberapa kali dalam novel, sebagai orang kepercayaan Luke. Hanya saja, Sienna masih tidak dapat menemukan ingatan yang terkait dengan Jase dari tubuh ini. Jadi, dia tidak tahu alasan pengacara Luke ini mencari “Sienna”. Sienna sibuk dengan pikirannya sendiri sepanjang jalan. Saat dia sadar, mereka sudah tiba di lantai pertama. Danna, pelayan yang menemaninya, tampak mengangguk sopan pada Jase Hubner sebelum meninggalkan mereka berdua begitu saja. Sienna pun memperhatikan sosok Jase Hubner yang dalam novel dideskripsikan sebagai pengacara muda dan tampan. Mata hijau, rambut coklat gelap, dan lesung pipi dangkal–semua persis seperti yang dia lihat saat ini! "Selamat sore, Nyonya." Jase langsung menyapa dengan senyum lembut. Harus Sienna akui bahwa penampilan ters
"Tunggu sebentar ...."Dikejutkan oleh banyaknya informasi yang baru diterima, Sienna sulit memprosesnya untuk beberapa saat.Sienna lantas melihat map yang sepertinya berisi dokumen penting. Tanpa sadar, ia bertanya dengan bodohnya, "Bisakah aku membacanya dulu?""Tentu saja, silakan!" balas pengacara muda itu ramah."Terima kasih."Sienna memang memiliki kemampuan membaca cepat.Dia segera memahami apa yang terjadi melalui konten yang tertulis dalam tumpukan dokumen tersebut. Ternyata, pernikahan antara “Sienna” dan Luke adalah pernikahan kontrak selama dua tahun.Dan, hari ini kebetulan adalah waktu yang telah disepakati untuk bercerai.Sienna merasa sedikit melankolis. Hanya dalam satu hari, dia berubah dari seorang gadis lajang menjadi wanita yang sudah bersuami. Kemudian, dia akan menjadi janda di hari yang sama. Meski Sienna tidak benar-benar peduli pada status semacam ini, tetap saja dia merasa sedih. Akan tetapi, sentimen Sienna mendadak menghilang begitu membaca bagian
Sienna mengernyit. "Kalau begitu, bisakah aku kembali ke duniaku sendiri?""Ya.""Benarkah?" Mendengar jawaban yang dia harapkan, Sienna segera menjadi bersemangat."Tentu! Tapi, kau sudah terkena serangan jantung, dan semua organ vital di tubuhmu tidak berfungsi lagi," jawab pihak lain datar.Sienna terdiam. Artinya, meskipun dia kembali, dia tetap akan mati. Bukankah itu berarti dia tidak bisa kembali ke tubuh aslinya?Menyadari bahwa dia sedang dipermainkan, Sienna berusaha keras menahan diri untuk tidak mengumpat makhluk kecil berbulu itu secara langsung.Biar bagaimanapun, hanya dia yang mengerti kondisi Sienna.Sienna menarik napas dalam sebelum tersenyum tidak tulus. "Jadi maksudmu aku harus tetap menjadi istri Luke jika aku ingin terus hidup, begitu?" tanyanya dengan lembut."Hm. Kau tidak terlalu bodoh." Mulut kecil makhluk itu menjawab ala kadarnya. Keempat kakinya bergerak fleksibel mencari posisi yang nyaman untuk berbaring dengan mata yang menyipit malas. Sienna lalu m
Langit malam sangat cerah karena bulan bersinar terang. Di balkon lantai dua rumah mewah berdinding putih, terlihat pemandangan yang sangat harmonis dari sepasang pria tampan dan wanita cantik yang duduk berhadapan.Tentu saja, itu hanya dari sudut pandang pengamat!Sienna, wanita cantik yang dibicarakan, sedang menahan diri untuk tidak menggigil. Suhu malam yang sudah dingin seakan turun beberapa derajat lagi karena kehadiran pria yang duduk di seberang.Luke benar-benar layak menjadi antagonis dalam novel! Aura dingin yang terpancar dari tubuh pria itu sangat mendominasi. Sienna benar-benar dibuat kewalahan olehnya.Terlebih, dia telah mendapatkan seluruh ingatan milik “Sienna” beberapa saat lalu.Sienna bahkan tidak memiliki kepercayaan diri untuk menatap lurus ke arah Luke.Pasalnya, melalui ingatan itu, Sienna mendapatkan jawaban kenapa Luke menatapnya seperti musuh. Ternyata, tubuhnya ini dulu enggan melepaskan status Nyonya Verlice dan semua keuntungan yang mengikuti bersam