Dari dulu Yuna terus memikirkan hal tersebut dengan sangat serius, dan pada saat itu dia masih tidak menemukan jawabannya. Terutama setelah dia mendapatkan bocoran database yang diretas oleh Yohanes, terungkap bahwa eksperimen itu banyak obat-obat beracun yang diuji coba kepada manusia. Selain itu, dari data-data lain juga mengungkap bahwa organisasi ini tidak kekurangan orang-orang yang ahli di bidangnya.Banyak orang yang mengerti tentang farmasi seperti Rainie, tetapi kenapa mereka masih bersikeras mau merekrut Yuna? Hanya ada satu kemungkinan, ini semua adalah ide awal Delon yang ingin menggabungkan obat dengan parfum agar orang-orang mengonsumsi kandungan dari obat tersebut tanpa mereka sadari. Hanya saja, pada saat itu tujuan Delon adalah untuk menyelamatkan nyawa manusia, sedangkan organisasi gelap ini sudah menyimpang terlalu jauh dari tujuan awal Delon.“Ya!” jawab Shane mantap. “Terus terang saja, aku juga nggak sepenuhnya tahu, tapi apa yang sedang mereka teliti ini sedikit
“Aku belum bilang apa-apa,” ujar Shane.“Nggak perlu kamu teruskan! Aku yakin itu juga bukan ide yang bagus, dan juga kenapa aku harus bekerja sama denganmu? Kamu sudah kehilangan kepercayaan di mata kami. Bisnis tanpa kepercayaan jangan harap bisa bekerja sama.”“Tapi kali ini berbeda ….”Shane sungguh tidak mengira dia akan langsung ditolak mentah-mentah bahkan sebelum dia sempat menjelaskan rencananya. Seketika itu pun dia sungguh tidak tahu lagi harus bagaimana dia melanjutkan topik ini.“Au akan cari cara lain untuk menolong Nathan, tapi itu saja yang bisa aku lakukan. Shane, kerja sama kita cukup sampai di sini!”“Brandon, tahan dulu. Shane. Coba jelaskan apa rencana kamu, aku mau dengar.”“Nggak ada yang perlu didengarkan lagi! Nggak ada satu patah kata pun yang bisa dipercaya dari mulut dia!” balas Brandon.“Aku tahu kamu peduli dengan keselamatan Yuna dan nggak mau terjadi sesuatu sama dia, tapi dilihat dari situasi sekarang, nggak ada jalan lain lagi,” kata Shane.“Cuma kare
“Cukup. Yuna, ayo kita pergi!” kata Brandon seraya menggenggam erat tangan Yuna. Kalau memang waktu sudah tidak banyak, dia tidak mau berlama-lama lagi. Jika Brandon terus berada di sana mendengar bujukannya, dia khawatir dirinya akan terbuai. Tentu saja Brandon paham akan keuntungan dan bahaya yang ada. Dia tahu tidak ada pilihan lain. Dia juga tahu jika Yuna mau berpura-pura bekerja sama dengan organisasi itu, masalahnya akan lebih cepat selesai dan bisa lebih cepat pula menemukan dalang di balik semua ini. Walaupun begitu, dia tidak bisa menempatkan Yuna dalam bahaya. Yuna adalah orang terpenting dalam hidupnya, dan dia tidak akan bisa terima apabila sampai terjadi sesuatu pada Yuna.Akan tetapi seperti apa pun Brandon menarik tangan Yuna, Yuna tetap tidak bergerak. Mata Yuna menatap lurus ke arah Shane tanpa berkedip. “Kamu mau aku ngapain?”“Yuna, aku nggak setuju! Apa kamu masih nggak mengerti!” seru Brandon mengamuk. Semenjak mereka berdua tinggal bersama, belum pernah Brandon s
Yuna sudah ingin pergi melihat marah Brandon mulai mereda. Namun ketika dia baru menjauh sedikit saja, tiba-tiba pinggangnya dipeluk, lalu Brandon sedikit merunduk dan mencium Yuna. Sudah sangat lama Brandon dan Yuna tidak bermesraan seperti ini, tetapi bukan berarti mereka bisa melakukannya di mana saja. Karena Yuna sendiri yang memilih untuk menggunakan cara itu untuk membuat Brandon diam, maka dia juga harus melakukannya dengan sungguh-sungguh.Untungnya Brandon masih menahan sebagian besar tenaganya, atau pinggang Yuna pasti sudah patah. Dipeluk seperti itu membuat Yuna malah ingin menjauh, tetapi apa daya perbedaan kekuatan fisik mereka terlalu jauh. Andaikan tidak ada orang ketika di sini, mungkin Brandon sudah melahap Yuna di saat itu juga.Shane yang berada di tengah situasi itu merasa canggung dan langsung memalingkan wajahnya, tapi dia juga ingin tahu kapan mereka berdua akan selesai bermesraan. Maka dia menutup sebagian wajah dan sesekali mengintip. Yuna dan Brandon memang b
Balasan Brandon langsung membuat Shane terdiam. Sebatas kata-kata janji saja memang tidak cukup. Kalaupun Shane berjanji atas nyawanya sendiri, apabila sampai terjadi sesuatu pada Yuna sedikit saja, Brandon pasti akan membunuhnya.Di saat itu, Yuna yang masih berada dalam dekapan Brandon berkata, “Kalau begitu … boleh aku saja yang berjanji?”Brandon, “….”Shane, “Yuna?”“Brandon, aku berjanji sama kamu, kalau aku bakal menjaga keselamatanku sendiri sebaik mungkin. Kalau situasinya mulai berbahaya, aku akan langsung berhenti. Kapan pun aku bekerja, aku akan selalu memprioritaskan keselamatanku dan anak kita berdua. Gimana?”Jika orang lain yang berkata demikian, Brandon punya seribu satu cara untuk membantah, tapi hanya Yuna seorang yang tidak bisa dia lawan. Brandon tidak langsung menjawab karena masih terus memikirkannya dengan keras. Dia benar-benar tidak ingin sampai terjadi sesuatu pada Yuna, dia takut!“Kondisi sekarang sudah berbeda. Mereka benar-benar membutuhkan Yuna. Singkatn
Tanpa sadar Brandon mengencangkan genggaman tangannya. Dia tahu konsekuensinya, tapi dia tidak bisa membiarkan Yuna mengambil risiko untuk itu. Andaikan yang orang yang dibutuhkan untuk terjun ke dalam bencana ini adalah dirinya sendiri, Brandon tentu dengan senang hati melakukannya, tapi sayangnya Yuna-lah yang harus melakukannya.“Mereka berharap dengan bergabungnya aku ke sana, aku bisa menyatukan obat dan parfum secara sempurna, dengan dengan begitu tujuan mereka tercapai. Itu bukan hal yang sulit. Aku sudah pernah berhasil sebelumnya, dan aku tahu gimana caranya menjaga diriku sendiri. Kalau memang mereka masih membutuhkanku, mereka nggak akan menyakiti aku, jadi kamu tenang saja, Brandon. Setidaknya aku masih aman selama mereka masih membutuhkanku,” tutur Yuna.Yuna bisa saja mengabaikan kekhawatiran Brandon dan melakukan apa pun yang dia mau, tetapi dia juga mengerti bahwa kekhawatiran Brandon berangkat dari perhatian dan kasih sayang. Sama halnya Yuna khawatir ketika Brandon ha
Brandon mengakui kalau bicara soal membujuk orang lain, dia masih kalau jauh dari Yuna. Sekhawatir apa pun Brandon, dia tetap kalah dari argumen Yuna. Yang menjadi jaminan terakhir adalah selama Yuna masih tetap bisa dihubungi setelah bergabung, dan akan langsung pergi begitu merasa sudah terlalu berbahaya, Brandon akan mengizinkan. Shane juga berulang kali berjanji kepada Brandon akan menjaga keselamatan Yuna.Setelah mencapai kesepakatan, akhirnya mereka pun bubar. Selama perjalanan pulang, Yuna tidak saling berbicara dengan Brandon karena sibuk dengan pikirannya sendiri. Saat mobil sudah sampai di depan gerbang rumah, Yuna kaget melihat Stella sudah menunggunya di luar. Stella tidak menelepon atau masuk ke dalam. Dia hanya menunggu di luar seorang diri dan baru mendekat ketika melihat Yuna di dalam mobilnya.“Berhenti,” kata Yuna kepada si sopir, lalu dia turun dan menghampiri Stella. “Kamu mau datang kenapa nggak bilang dulu?”“Aku ….” Stella berkata seraya memegangi perutnya denga
Kalaupun Frans sungguh dikendalikan oleh suatu obat atau hanya berpura-pura, tidak sepatutnya dia sampai bercerai dengan Stella. Frans bukannya sudah memiliki kekasih lain atau berpindah hati. Dia ribut dengan Brandon dan ingin memutus hubungan, itu bisa dimengerti. Akan tetapi, Stella tidak melakukan apa pun yang membuat Frans kecewa, jadi sangat aneh jika dia ingin bercerai. Terlebih lagi Stella sedang hamil. Bukankah meninggalkan Stella di saat seperti ini terlalu kejam?“Kamu ada tanya apa alasanya? Kenapa mendadak begini? Kemarin kalian … bukannya masih baik-baik saja?”“Iya, kemarin masih baik-baik saja. Waktu dia keluar malam-malam, aku pura-pura nggak lihat. Seharusnya dia nggak sadar. Aku sampai nangis-nangis dan memohon sama dia untuk jangan bercerai, bahan sampai teriak-teriak. Tapi dia tetap mau cerai tanpa kasih tahu apa alasannya.”Sebenarnya Stella sudah berusaha untuk tetap tenang saat dia datang. Matanya membengkak dan dia tidak ingin terus menangis, tapi apa daya dia