Share

PULANG

Di restoran

"Setelah ini apa saya boleh pulang Pak?" Tanya Naura ketika ia telah selesai makan.

Aska menyeka mulutnya dengan tisu, "Untuk apa?"

"Bukannya saya memang harus pulang?"

Aska menggelengkan kepalanya dan menjawab, "No! Mulai dari sekarang Kamu akan tinggal bersama dengan saya. Jika kamu pulang lalu yang merawat Vio siapa?"

Naura membuka mulutnya, "T-tapi pak kita kan belum sah menikah dan apa kata orang nanti jika bapak tinggal dengan seorang perempuan?"

"Untungnya tetangga-tetangga saya tidak seperti itu, mereka terlalu sibuk dengan urusan mereka dan malah bisa dibilang mereka sangat acuh."

"Kalau begitu saya harus menyiapkan banyak hal, mulai dari pakaian dan barang-barang saya maka dari itu tolong izinkan saya untuk mengemasinya. Bapak tau sendiri kan kalau saya hanya tinggal di rumah kontrakan? Jika saya meninggalkan banyak barang disana, rasanya rugi jika saya harus membayar sewa sedangkan saya tidak tinggal di sana."

"Kalau begitu tinggalkan saja semuanya dan kamu tidak usah lagi membayar atau tinggal disana, karena setelah kamu tinggal bersama dengan saya semua kebutuhan kamu akan saya penuhi. Jika kamu membutuhkan pakaian, kamu bisa meminta Hanna untuk menyiapkannya atau memanggil beberapa pegawai butik untuk membawa pakaian ke rumah."

"Apa semua orang kaya berpikiran seperti itu?" Tanya Naura dengan perasaan tak menyangka.

"Kenapa tidak? Itu sangat merepotkan jika kamu harus kembali hanya untuk membereskan semuanya."

"Pokoknya saya harus pulang! karena banyak sekali barang-barang penting yang menurut bapak itu tak penting," putus Naura.

"Saya tidak menyangka jika saya akan menikahi gadis yang sangat cerewet sepertimu, tidak bisa dibayangkan jika saya harus mendengarkan ocehanmu setiap hari. Di kantor saja itu sudah cukup membuat saya pusing," ungkap Aska dengan santainya.

"Dan saya juga baru pertama kali bertemu dengan seorang pria yang hobi mengata-ngatai seorang gadis, tidak punya hati!" dengus Naura dengan kesal.

"Baiklah... silakan lakukan apa yang kamu ingin lakukan, dengan syarat Besok pagi kamu harus sudah ada di rumah."

Naura tersenyum senang, "Baik Pak!"

"Habiskan makananmu, setelah itu saya akan mengantarkan kamu untuk pulang."

"Saya sudah selesai pak."

"Oke! saya akan antarkan kamu sekarang juga."

Naura bangkit dari tempat duduknya dan setelah itu mereka pun keluar dari mall untuk menghampiri sebuah mobil yang sudah menunggu mereka.

Broomm

Mobil pun mulai melaju meninggalkan area mall menuju rumah Naura, yang rupanya masuk ke gang-gang sempit.

"Jadi ini rumahmu?" tanya Aska yang ikut keluar dari mobil, dengan Naura yang ada di sampingnya.

"Lebih tepatnya kontrakan saya Pak."

"Besok pagi sopir Saya akan menjemput kamu, Jangan sampai telat! karena kamu juga harus membawa Vio untuk imunisasi," ucap Aska mengingatkan.

Naura mengacungkan jempolnya dan menjawab, "Beres Pak! Jadi jam berapa sopir bapak akan menjemput saya?"

"Jam 7 pagi."

"What! kenapa pagi banget Pak?" protes Naura.

"Biar kamu tidak telat dan mengantri panjang saat kita ke rumah sakit nanti."

Dengan berat hati Naura mengangguk, "Baiklah kalau begitu..."

"Sepertinya tidak ada hal lain lagi yang harus saya sampaikan, kalau begitu saya pulang."

"Iya Pak."

Saat itu juga Aska kembali memasuki mobilnya dan berlalu pergi meninggalkan Naura yang masih menatap kepergiannya. Dan setelah mobil itu hilang dari pandangannya, Naura pun memasuki rumahnya yang baru ia tinggali sehari.

"Pegal sekali kakiku," keluh Naura ketika ia habis berkeliling mall untuk mencari dan memilih peralatan dan juga kebutuhan Vio.

Karena merasa lelah Naura pun beristirahat terlebih dahulu sembari memijat pelan betisnya, barulah setelah itu ia mengemasi barang-barangnya. Memang tidak banyak, namun menurutnya semua barang-barangnya itu sangat penting.

Bersambung,

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status