Share

Bab 4

Dom tidak seharusnya membeberkan perihal kemana mereka harus membawa Raina pergi karena larangan Bayu.

Tapi, dia keceplosan.

Dengan panik, Dom pun berkata, "Cepat bawa dia ke mobil sekarang juga!"

Mendengar itu, Raina memberontak. "Bilang dulu, mau ngapain ke bridal?" tanyanya meminta kejelasan.

Dom menghela napas. "Bayu ada pemotretan baju pengantin. Dia nunggu kamu di sana," alasannya.

"Bener begitu?"

Raina tidak percaya pada asisten Bayu itu karena seperti ada sesuatu yang disembunyikannya.

Hanya saja, Raina memang tak berdaya.

Dia tetap ikut dengan orang-orang yang dikirim Bayu, yang katanya akan membawanya menuju bridal.

Sesampainya di tempat yang dituju, Raina semakin curiga ada yang tidak beres.

"Kamu bilang Bayu ada pemotretan, kenapa aku harus ikut didandani?"

"Iya karena kamu akan menemani Bayu. ‘Kan kalian pasangan."

"Harus begitu?" Raina mengernyitkan wajah.

Dom menanggapi dengan anggukan. "Pemotretan pengantin tanpa wanita gimana ceritanya coba?" 

Merasa perkataan asisten Bayu itu ada benarnya, Raina pun berhenti protes. 

Ia pun menjalani proses dirias oleh MUA dengan tenang. Raina bahkan hampir terlelap.

***

"Akhirnya selesai juga. Mbak Raina cantik sekali, saya belum pernah dapat klien semanis ini sebelumnya," puji MUA.

"Benar-benar cantik!" Mata Dom berbinar-binar, ikut mengagumi penampilan Raina.

Penampilan perempuan itu memang bikin pangling!

Wajah Raina yang jarang tersentuh makeup selama ini, memancarkan aura kecantikannya luar biasa.

Perempuan itu sendiri hampir tidak mengenali dirinya.

"Jangan berlebihan. Banyak yang lebih cantik dari dia," ucap Bayu yang muncul tiba-tiba membuat mereka terkejut.

Hanya saja, Dom tiba-tiba tersenyum. Dia menyadari bahwa sebenarnya Bayu  juga sempat tercengang menyaksikan penampilan Raina.

Didekatinya Bayu dan menggodanya. "Wuih! Bay, kamu juga lebih tampan dari biasanya, kalian sangat serasi!"

Mendengar itu, Bayu memelototinya.

"Lis, semua sudah siap?" ucapnya pada perias yang sontak mengangguk.

"Oh, tentu. Pengantin juga sudah siap!"

"Kalau begitu, kita mulai sekarang."

"OKE!"

Sesuai dengan yang dikatakan Dom, ternyata memang ada kegiatan pemotretan di sana. Akan tetapi, itu tidak sesantai yang dibayangkan Raina.

Setiap prosesi harus tampak alami selayaknya mereka merupakan pasangan real dan bahagia.

Bayu yang notabenenya memang seorang aktor, jelas tak ada kendala berarti.

Ini berbeda dengan Raina.

Jangankan berpose mesra dengan Bayu, menempel pada pria itu saja, dia merasa sangat keberatan.

"Bekerjasamalah dengan baik, atau kamu mau kehilangan seko–"

Bayu tak perlu menyelesaikan kalimat kecaman karena Raina segera merapat.

Perempuan itu memeluk mesra tubuh Bayu sesuai instruksi fotografer.

Walaupun Raina tetap memperlihatkan kecanggungan, hasil foto-foto mereka cukup alami– selayaknya pasangan sungguhan yang berbahagia.

Pemotretan pun akhirnya berakhir.

Saat ini, Raina dan Bayu berada di dalam mobil yang sama–menuju ke tempat yang tak perempuan itu ketahui.

Hanya saja, posisi keduanya terlalu dekat….

Raina pun terus menggeser posisi duduknya, hingga tubuhnya mentok menempel pada pintu mobil.

Kendati demikian, Bayu seakan tak peduli.

Toh dalam mobil itu, hanya ada 4 orang yang sudah tahu sebagaimana hubungan Raina dan Bayu.

Jadi, tidak perlu bersandiwara di depan mereka.

"Bukannya aku boleh pulang sekarang?" Raina akhirnya bertanya.

Mendengar itu, manajer Sonia yang duduk di kursi depan bersama Dom melirik Raina dari spion atas.

"Mau pulang ke mana? Kalian ‘kan harus tinggal bersama."

"Apa?"

Raina terperanjat kaget. Segera, ia melirik Bayu yang sama sekali tak menoleh padanya. Tapi, pandangan Bayu tetap lurus ke depan.

"Kamu sudah menyetujui perjanjian. Artinya, kamu harus taat dengan semua ketentuan dariku!" sahut pria itu tanpa ekspresi.

"Tapi–"

"Atau, kamu mau perjanjian dibatalkan? Tidak apa, aku akan menghubungi mereka untuk menghancurkan sekolah sekarang juga," ancam Bayu lagi.

Raina terdiam kembali.

Dipendamnya segala perasaan kesal.

Satu-satunya yang dapat dia lakukan adlah menatap geram Bayu sambil menggigit sudut bibir.

Padahal, Bayu hanya memintanya menjadi seorang kekasih.

Dia tidak menyebutkan ketentuan yang harus dipatuhi sebelumnya!

Lagipula … sepasang kekasih tinggal bersama?

Semakin dipikir, Raina merasa tidak masuk akal.

****

"Katakan, apa saja ketentuan yang harus aku jalankan sebagai pacarmu?" tanyanya berani begitu mereka tiba di apartemen.

Bayu yang sedang duduk bersandar di sofa sekedar menghilangkan kepenatan–menanggapi dengan santai, "Bagus kamu bertanya …."

Diraihnya amplop merah di atas meja yang berada di depannya dan memindahkannya ke arah Raina.

"Apa ini?"

"Bukalah, itu berisi peraturan-peraturan selama kita bersama."

Raina menyipitkan mata.

Perasaannya sudah sangat tidak nyaman.

Dia merasa semua yang tercantum di sana pasti merugikan dirinya.

Tapi, ia penasaran. Jadi, Raina akhirnya tetap meraih dan membuka amplop itu, serta membacanya.

Hanya saja, baru mengeja baris atas, Raina sudah dibuat terbelalak ….

"Apa maksudnya ini? Kamu ‘kan bilang kita pacaran, tapi ini menjadi istrimu?"

Raina teringat tentang pemotretan sesaat lalu, "Jadi yang tadi itu …."

"Iya, tadi foto pernikahan kita," sahut Bayu santai.

"Tapi kamu jangan geer, hanya sebuah pernikahan kontrak. Di sebelah, ada form yang bisa kamu baca dan tandatangan!"

Raina lekas membalik kertas di tangannya.

Ada selebaran berisi persetujuan nikah kontrak yang sudah ditandatangani oleh Bayu terlebih dahulu.

Katanya, mereka hanya menikah selama 12 bulan saja.

Setelahnya, mereka akan berpisah dan Raina mendapatkan sertifikat tanah yang diinginkan.

"Aku tidak perlu jelaskan panjang lebar padamu, kan?" Bayu menatap datar Raina. "Tanda tangani itu atau pembongkaran dilanjutkan!"

Pria itu lagi-lagi menggunakan cara tersebut untuk menaklukkan Raina, hingga ia tak berkutik.

"Kau benar-benar manusia menyebalkan ya!" pekiknya.

"Ayo cepat tanda tangan! Aku gak suka nunggu!" cecar Bayu tak peduli.

Selanjutnya, suasana telah berubah serius.

Raina menatap kertas di tangannya dalam keraguan.

Sayangnya, tidak ada waktu untuk berpikir. Toh, Raina tetap memilih menyelamatkan sekolah.

Ditandatanganinya form kawin kontrak dengan Bayu–aktor tampan yang naik daun itu.

Tanpa disadari, Bayu menyunggingkan senyum miring.

Bersambung ….

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status