Share

Bab 9

“Atau aku—”

Bayu menurunkan nada bicara, tetapi Raina segera memotong.

“Kamu ini apa tidak bisa menghormati orang sedikit saja?”

“Hampir setiap malam aku hanya tidur dua sampai tiga jam, tidak bisakah kamu membiarkan aku istirahat sebentar, hah?!” pekiknya penuh emosi.

Raina seakan sedang mengalami mood swing, mungkin efek dari tidur yang terganggu.

Raina bersikap begini, Bayu bergeming. Tidak terlihat hendak memarahinya balik. Tampak pengertian.

Hal ini sedikit meredam suasana hati gadis itu.

“Di kulkas ada makanan, panaskan saja kalau mau makan,” imbuhnya dengan nada yang sedikit diturunkan, “Atau kalau tidak berselera kamu juga bisa memesannya di luar, kan? Jadi, tolong jangan ganggu aku. OK!”

Tak lama, Raina pun memasuki kamar kembali, menutup pintu dengan kuat, serta tak lupa menguncinya.

Ia membenamkan wajahnya di bantal, dan kembali tertidur dalam waktu singkat.

Untungnya, Bayu tidak mengusiknya lagi setelahnya, membiarkan dia tidur dengan tenang.

Lumayan lama Raina terlelap, s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status