Share

Chapter 17

Ancaman Winda berhasil. Dara langsung menjauhkan bantal dari wajahnya dan berhenti menangis.

"Nah gitu dong. Nih makan." celetuk Winda sambil menyodorkan makanan kepada Dara.

Winda kemudian duduk kembali, "Kamu masih mau di sini? Ingat loh, kamu itu sudah punya tanggung jawab."

"Windaaaaa!!"

"Kan kamu yang bilang sendiri, kalau kamu sangat sayang sama Nadira." Winda menatap Dara yang hanya diam.

"Untuk hal ini itu tergantung pada pilihan kamu. Apakah kamu ingin masih mempertahankan hubungan kalian dan membuatnya menunggu atau memutuskan hubungan dengannya dan tetap melanjutkan pernikahan kamu hingga nanti." terang Winda lagi.

"Aku butuh waktu. Untuk saat ini Nadira tetap prioritas utama aku." lirih Dara sambil menjatuhkan pandangannya.

Winda memperhatikan raut wajah Dara, "Aku harap kamu tidak memilih hal yang salah."

Dara kemudian mengangkat wajahnya dan menunjukannya nya pada Winda, "Mataku bengkak nggak?

"Iya. Banget malah. Mending kamu cuci muka dulu. Nggak enak banget lihatnya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status