Bab 1

Suasana malam yang dingin membuat hati menjadi semakin gelisah, iya mungkin begitulah kira-kira yang bisa menggambarkan suasana hati Galang malam ini, dalam hati ia bertanya kepada dirinya sendiri

"huh, sudah jam 1 malam, entah kenapa aku belum bisa tidur?"

Mungkin karena untuk pertama kalinya besok dia akan meninggalkan kampung halamannya untuk pergi ke kota. Galang merupakan anak pertama dari latar belakang keluarga yang sederhana, ia baru saja menyelesaikan masa putih abu-abu dua bulan yang lalu.

  Jam menunjukan pukul 7 pagi, anggota keluarga mulai beraktivitas seperti biasanya, sampai tiba waktu sarapan keluarga Galang berkumpul di meja makan, namun ternyata Galang masih belum keluar dari kamarnya. Ayah yang dari tadi belum melihat Galang bertanya kepada ibu Galang.

"Bu, apa Galang masih belum bangun?

"Mungkin sedang sibuk packing baju dan perlengkapan lain, pak." Jawab ibu Galang sambil membawa semangkuk sayur sop ke meja makan.

Setelah semua selesai menyantap sarapan galang rupanya belum juga menampakkan dirinya, ayah galang pun terheran karena tak biasanya galang bangun terlambat, "tok tok tok" suara ketukan pintu ketika ayah galang mengetuk pintu kamar galang yang masih tertutup, kemudian ayah membuka pintu kamar galang yang ternyata tidak di kunci, ternyata galang masih terlelap tidur karena semalam tidur hingga larut. Ayah lalu membangunkan galang,

"Galang, bangun sudah jam hampir jam 9 !!" , Seru ayah membangunkan galang sambil menggoyangkan kaki galang. "Kamu harus persiapkan segala keperluan kamu, nanti sore kamu kan sudah berangkat."

"Baik, pak!!", Jawab galang kepada ayahnya.

Tak lama kemudian galang keluar dari kamarnya, ia ke kamar mandi dan lanjut sarapan.