Share

Bab 2 Wanita Ini Cukup Menarik

Di wilayah komersial Kota Aberdale, Hotel Cafeite ....

Wesley memberhentikan mobilnya di depan pintu gerbang. Ketika melihat barisan mobil yang terparkir rapi, dia bergumam, "Tak kusangka orangnya sebanyak ini."

"Hehe, kalau orangnya sedikit jadi nggak seru, dong!" ujar Meghan sambil membuka matanya perlahan-lahan. Dia menggerak-gerakkan lehernya sedikit, lalu membuka pintu mobil.

Pada saat ini, sudah ada banyak orang yang berkumpul di ruang pesta utama di hotel tersebut. Hanya saja, ekspresi mereka terlihat berbeda-beda. Meghan adalah orang terakhir yang tiba, meskipun dia adalah pemeran utama dalam acara akuisisi ini.

Dia sudah mengganti pakaian di toilet hotel dan sekarang sedang berjalan perlahan masuk ke dalam ruang pesta. Gaunnya yang sepanjang betis, menonjolkan bentuk tubuhnya yang sempurna. Rambut panjangnya tidak ditata dengan model yang terlalu rumit, melainkan hanya dibiarkan tergerai di bahunya.

Seulas senyuman manis selalu menghiasi sudut bibirnya, membuatnya terlihat tidak terlalu cuek. Namun, auranya tetap membuat orang sulit untuk mendekatinya.

Di acara tersebut, ada satu lagi tokoh yang menonjol, yaitu Danzel dari Grup Lewis. Saat ini, dia sedang berbicara dengan presdir dari perusahaan lain. Tiba-tiba, dia mendengar decak kagum yang cukup heboh di sekitarnya.

Dengan alis berkerut, dia melihat ke arah sumber suara tersebut. Begitu melihat sosok di depannya itu, Danzel tidak bisa mengalihkan pandangannya.

Apakah wanita ini adalah wanita yang baru saja bercerai dengannya? Meghan?

Meskipun terlihat perubahan yang jelas dalam penampilan dan postur tubuhnya, Danzel sangat yakin bahwa wanita ini adalah Meghan. Sebenarnya, perubahan penampilan bukanlah hal utama, yang paling penting adalah aura wanita ini benar-benar berubah.

Selama tiga tahun pernikahan mereka, Danzel bahkan tidak pernah melihat wanita ini menatap matanya. Namun, di depannya sekarang, wanita ini mengangkat dagunya dengan angkuh dan penuh percaya diri.

Berarti ... selama ini, Meghan mengubah penampilannya dan menyimpan sifat aslinya hanya untuk berpura-pura? Inikah wajah asli dari wanita itu? Memikirkan semua ini, Danzel mengangkat alisnya dan tersenyum sinis.

Sungguh menarik.

Sementara itu, ketika Danzel sedang sibuk menilai penampilan Meghan, wanita itu telah berjalan ke tengah lokasi pesta dengan perlahan. Setelah itu, dia mengambil segelas sampanye dari nampan yang dipegang oleh pelayan. Gerakannya sangat anggun dan elegan.

"Lho, Kakak? Lama nggak bertemu."

Meghan yang baru saja hendak meminum sampanyenya, mendengar kalimat itu dari belakang dan senyumnya semakin lebar.

Begitu membalikkan badan, Meghan melihat Monica yang sedang berdiri di belakangnya dengan tersenyum tipis.

"Yah, lama nggak bertemu."

Senyuman di wajah Meghan tidak berkurang sama sekali, dia bahkan berjalan mendekat ke arah Monica. Selama bertahun-tahun, adik tirinya ini selalu merencanakan berbagai macam intrik untuk mencelakai Meghan. Kini tingginya sudah hampir sama dengan Meghan.

Melihat kakak beradik dari Keluarga Oswald ini berdiri berdampingan, orang-orang di sekitar mereka juga mulai mendiskusikan mereka.

Sebelum Meghan tiba, Monica adalah pusat perhatian di pesta ini. Monica sangat unggul dari segi penampilan, koneksi, dan kemampuannya. Namun, setelah kehadiran kakaknya, kelebihan Monica menjadi tidak terlalu mencolok lagi.

Tentu saja, Monica bisa merasakan perubahan sikap dan pandangan dari orang sekitarnya. Dia menggertakkan giginya dengan marah dan berusaha mempertahankan senyum di wajahnya dengan paksa.

Monica baru saja mendapat kabar bahwa Danzel dan Meghan telah bercerai. Oleh karena itu, suasana hatinya tampak sangat senang tadinya. Monica berencana untuk mendekati Danzel pada acara pesta ini, tetapi dia tidak menyangka bahwa wanita ini akan turut hadir.

"Kak, sejujurnya aku sangat terkejut melihat kehadiranmu hari ini. Bagaimanapun, kamu sudah bercerai dengan Tuan Danzel, bukan?"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status