Share

Bertahan

Sehari semalan aku menginap di Bidan, sampai mertuaku datang untuk menjemput. Untunglah Bu Bidan sangat baik, beliau tidak masalah saat belum ada keluargaku yang datang untuk menjemput dan menyelesaikan semua biaya persalinan. 

Ibu mertua juga sempat marah ketika tahu Mas Satya pergi keluar kota tanpa memberiku uang untuk biaya persalinan. Ibu marah dan menelepon Mas Satya agar men-transfer uang untuk persalinan. Ya ... semua karena aku dan si bayi baru bisa pulang dari Klinik Bersalin setelah semua biaya persalinan lunas.

Sebenarnya bisa saja aku menceritakan semuanya pada mertuaku tapi aku tidak ingin mengadu. Biarlah orangtua Mas Satya juga nanti akan tahu sendiri bagaimana sikap anaknya sekarang.

Orangtua Mas Satya sangat senang saat mendapati cucunya perempuan maklumlah Mas Satya anak mereka satu-satunya. Sejak pulang dari Bidan sampai di kontrakan Ibu senang sekali menimang si kecil. Saking senangnya Ibu hanya memberikannya padaku saat menyusu saja.

"Sudah dua hari anaknya lahir kok Satya belum pulang? Apa dia gak ingin gitu lihat putri cantiknya ini," gerutu Ibu.

"Ya pasti ingin lah, Bu. Satya kan cuma karyawan kalau dikasih tugas dari perusahaan masa harus nolak," bela Bapak.

Bayi mungilku sampai hari ini masih dipanggil cantik karena belum diberi nama. Aku menunggu Mas Satya untuk memberikan nama pada gadis kecilnya.

Allah maha baik, malam itu Mas Satya pulang diantar Rena dalam keadaan mab*k. Tanpa aku beri tahu mertuaku bisa mencium perubahan pada Mas Satya. Ya ... Mas Satya lelaki baik yang tidak suka minum oleh karena itu minum sedikit saja bicaranya ngaco dan sudah tak karuan.

Mulut Mas Satya tak henti memanggil Rena dengan sebutan Sayang, bicaranya ngalir-ngidul. Bapak mertua yang sudah gemas segera membawa Mas Satya ke kamar mandi lalu mengguyurnya dengan air dingin agar Mas Satya segera sadar.

"Bapak mendidikmu jadi anak yang baik, kenapa kamu begini ... Satya?" keluh Bapak sambil menyirami anaknya dengan bergayung-gayung air.

Gara-gara ocehan Mas Satya jadi aku yang diberendeli banyak pertanyaan oleh mertua, terutama tentang Rena. Mertuaku begitu penasaran dengan hubungan Rena dan Mas Satya.

"Maaf, Pak ... Bu ... Gina gak akan cerita apapun, takut jika malah salah bicara. Nanti silakan Ibu dan Bapak tanya langsung pada Mas Satya," terangku.

******

Keputusanku ternyata tidak salah, padahal tidak bicara apapun pada bapak dan Ibu Mertua tapi aku dituduh mengadu Oleh Mas Satya. 

Setelah ditegur oleh kedua orangtuanya Mas Satya melampiaskan kemarahannya padaku, aku dituduh mengadu dan menjelekannya dengan Rena. Ya Allah ... padahal aku sudah berusaha untuk menutupi semuanya. Bagaimana mertuaku tidak curiga jika melihat sendiri bagaimana Rena begitu tidak sungkan memel*k tubuh Mas Satya saat mab*k semalam.

"Aku tidak berbicara sedikitpun tentang Mas ataupun Rena pada Ibu dan Bapak! Silakan Mas bisa tanya sendiri. Jika sekarang Ibu marah wajar, Mas. Saat aku melahirkan Mas kemana? Mana tanggung jawab, Mas?" Aku sedikit berteriak karena kesal, jujur saja menahan diri untuk tidak meluapkan emosi sedikit banyak menyiksaku.

"Beraninya kamu berteriak!" Tangan Mas Satya hampir saja menyentuh pipiku saat si bungsu tiba-tiba menangis dan terbangun.

Mas Satya mengayunkan tangannya, kesal lalu ia keluar kamar dan membanting pintu sehingga membuat tangis si kecil semakin kencang karena kaget.

"Astagfirullahhal adzim!" ucapku.

Semenjak mengenal Mas Satya hingga sekarang kami memiliki dua buah hati, ini kali pertama dia berbuat kasar padaku. Dulu jangankan memukul, membentakpun dia tidak pernah. Mas Satya lelaki tampan, gagah, pintar, dan bertutur kata baik. 

Entahlah set*n apa yang merasukinya, dia berubah begitu cepat hingga kadang aku merasa tidak mengenalnya. Dia bukan Mas Satya yang dulu ....

Tak ada lagi tutur lembutnya saat menyapaku, belaian tangannya hilang, perhatiannya entah kemana? Kasih sayangnya sirna ... semua karena dia 

... wanita yang hadir diantara kita.

Aku akan bertahan demi anak-anak, demi orangtuaku dan mertua yang begitu menyayangiku dan anak-anak. Semoga aku bisa melewati semuanya, cobaan yang tak pernah aku harapkan sebelumnya ....

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status