Share

8. Es krim sepulang sekolah

"Narendra, jangan melamun saat menyetir!" Sentak Aldeis saat putra tunggalnya itu hampir menabrak mobil lain.

"Maaf, Ma."

"Kau ini memikirkan apa? Tidak biasanya kau seperti ini."

Narendra menggeleng, ia tidak mungkin mengatakan jika tawarannya baru saja ditolak oleh Renata. Bisa-bisa sang mama menertawakannya.

"Aku hanya kelelahan." Jawab Naren.

Aldeis yang duduk di sebelah Naren memincing tidak percaya, sebab jika putranya tengah kelelahan laki-laki itu pasti akan meminta sopir untuk mengantar.

"Oh ya, bagaimana tawaran bodohmu itu? Apa Renata menerimanya?"

Narendra berdecak dalam hati, mengapa sang mama harus mengingat soal itu sekarang. Lelaki itu melirik tanpa menjawab, membuat Aldeis tersenyum miring sebab ia paham hanya dengan raut sebal putranya.

"Hahaha, apa Mama bilang, Renata itu perempuan baik-baik, dia tidak akan menerima kekonyolanmu."

Naren mendengus, sisa sebalnya belum hilang karena tawarannya di tolak.

"Sudahlah, nikahi saja Renata, dia akan menjadi ibu yang baik unt
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
lgnlin.2301
semangat kak...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status