Share

21. Sebuah Rencana

"Gimana Om udah selesai masalahnya?" Tanya Naya ketika menghubungi Doni di malam hari.

"Udah Yang, lumayan parah kondisinya. Kamu kok belum tidur?" Tanya Doni.

"Belum, sebentar lagi. Om kapan pulang?" Tanya Naya yang sudah merindukan Doni.

"Kemungkinan setelah ada orang yang mau beresin dapur dulu, baru nanti Om pulang ke Jakarta." Jelas Doni.

"Lama dong, emang kapan orang yang mau betulin dapur dateng?"

"Besok lusa Yang, kenapa?" Terdengar helaan napas Naya yang didengar oleh Doni. "Sabar ya, Om langsung pulang kok kalau udah ada yang handel. Om mau memastikan semuanya dulu." Doni mencoba memberi Naya pengertian agar kekasih kecilnya ini tidak merajuk.

"Lama.... Besok kuliah aku libur. Aku ke sana ya naik pesawat, nanti biar dijemput Pak Man di bandara." Rengek Naya yang membuat Doni kembali berpikir, bagaimana caranya agar Naya tidak datang dan memaksanya pulang ke Jakarta.

"Jangan!" Ceplos Doni cepat yang membu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status