Gadis yang mengenakan gaun pengantin itu adalah keponakan Agam yang akan menikah hari ini. Dia membutuhkan pengiring pengantin, jadi, paman aneh ini membawanya kemari.Pamela tidak bisa menahan diri lagi dan berkata, "Paman, dasar nggak tahu adat. Pengiring pengantin harus gadis yang belum menikah. Dia itu keponakanmu dan aku istrimu. Mana ada pengiring pengantin lebih tua dari pengantinnya?"Alis Agam menunduk. Apa? Dia tidak tahu adat?Namun, pengantin wanita itu terkejut, lalu mengatakan, "Oh! Jadi kamu Bibiku?"Bibi?Pamela merasa sedikit tidak nyaman dengan panggilan ini.Gadis yang mengenakan pakaian pengantin itu menggenggam tangan Pamela dengan antusias, lalu memperkenalkan diri sambil tersenyum."Halo, Bibi! Namaku Adsila Andonis. Agam adalah paman kandungku! Itu, sudahlah. Rombongan pengiring pengantinku terjebak macet di jalan. Aku harus mencari pengganti untuk melakukan penyelamatan dadakan, jadi nggak perlu mikirin adat atau apa pun itu."Pamela mengangguk mengerti, "Oh, b
"Sudah! Leroy, keluar sana, temani tamu yang lain! Masalah pengiring pengantin kamu tenang saja. Aku bisa urus!"Adsila mendorong Leroy keluar dari ruang ganti.Dia menoleh ke arah Pamela yang sudah mengenakan pakaian pengiring pengantin. Dia berkata, "Bibi cantik sekali! Pantas saja paman yang sudah seperti biksu itu bersedia mengingkari sumpahnya dan menikahimu!"Pamela menarik sudut mulutnya, menimpali sambil tersenyum datar, "Aku datang buat jadi pengiring pengantin. Jadi, jangan panggil bibi. Panggil namaku saja, Pamela Alister."Adsila mengangguk dan tidak menolak, "Baiklah! Pamela, bagaimana awal pertemuanmu dengan paman?"Bagaimana awal pertemuan Pamela dengan Agam? Itu adalah pertemuan yang tidak bisa dibayangkan.Pamela mengernyitkan keningnya, lalu menjawab, "Jangan bahas kami. Kamulah pemeran utama hari ini. Lebih baik membicarakan pertemuanmu dengan calon suamimu saja."Adsila sangat antusias saat membicarakan hubungannya dengan Leroy. Gadis itu bisa mengatur pembahasan te
"Dasar rubah betina!" Bianca mengumpat dengan penuh kebencian.Karena tidak ingin terlibat pertengkaran dengan Bianca di pesta pernikahan orang lain, Pamela berbalik dan pergi ke toilet.Begitu keluar dari toilet, dia mendengar seorang pria dan wanita saling tarik-menarik di ujung koridor, lalu keduanya menyelinap masuk ke gudang.Jika dugaannya benar, pria itu adalah pengantin pria Adsila, Leroy, sementara wanita itu adalah Bianca yang mengenakan gaun pengiring pengantin dengan warna yang sama dengannya!Hal baik apa yang bisa dilakukan oleh pengantin pria dan pengiring pengantin wanita di hari pernikahan?...Di dalam gudang."Leroy, kamu tega sekali menikah tanpa sepengetahuanku!""Bianca, kenapa kamu di sini?""Aku datang buat jadi pengiring pengantin. Nggak disangka kalau kamu pengantin prianya. Pantas saja akhir-akhir ini kamu nggak pernah jawab teleponku!""Bianca, ada empat ratus juta di kartu ini. Anggap saja sebagai kompensasi dari perpisahan kita. Kamu harus pergi setelah me
Wajah Leroy memucat. Dia memelototi Bianca yang merupakan salah satu dari empat pengiring pengantin dengan penuh permusuhan!Wanita jalang itu, pasti dia yang melakukan semua ini.Senyum bahagia yang mengembang di wajah Adsila perlahan-lahan memudar.Dia menatap pengantin prianya dengan tatapan tidak percaya, lalu mengatakan, "Leroy, apa hubunganmu dengan wanita itu? Apa yang kalian lakukan di gudang?"Leroy memegang pundak Adsila dengan wajah lembut, mencoba menjelaskan, "Adsila, dengarkan aku. Ini nggak seperti yang kamu pikirkan! Saat itu, pengiring pengantin itu mengatakan kalau dia nggak enak badan dan memintaku untuk membantunya beristirahat di gudang. Nggak disangka setelah masuk ke gudang, dia melepas pakaiannya dan merayuku! Aku terkejut dan langsung melepaskan diri dengan berlari keluar ruangan. Aku nggak melakukan kesalahan apa pun!"Adsila tidak menerima penjelasan Leroy. Dia juga mendorongnya dan berjalan ke arah empat pengiring pengantin yang berada di atas panggung, lalu
Bianca melakukan ini karena ingin membalas tindakan Leroy yang tidak berperasaan karena hanya memberinya empat ratus juta sebagai uang putus. Dia juga melibatkan Pamela dalam hal ini karena sudah membuatnya kehilangan pekerjaan. Dia ingin nama Pamela menjadi jelek agar tidak bisa mendapatkan pria baik-baik.Namun, dia tidak menyangka akan terjadi kesalahan seperti ini. Bagaimana mungkin video pengawasan yang tidak bersuara tiba-tiba jadi bersuara?Pada saat ini, Leroy panik dan menyeret Adsila, mencoba menjelaskan, "Adsila, dengarkan penjelasanku. Aku nggak kenal baik dengannya ....""Jangan sentuh aku! Masalah sudah diperlihatkan di layar lebar, kamu masih mengelak?! Leroy, aku benar-benar salah menilaimu!"Adsila mendorongnya dengan jijik. Dia yang masih menggunakan gaun pengantin langsung berbalik, berlari keluar dari ruang perjamuan tanpa menoleh ke belakang.Leroy memelototi Bianca dengan penuh kebencian, lalu mengejar Adsila ....Di atas panggung, Bianca sudah sangat dipermalukan
"Nggak tahu malu!"Adsila mengangkat tangannya untuk menampar Leroy, tetapi Leroy lebih sigap dan menghentikannya.Alih-alih marah, Leroy malah berkata sambil tersenyum, "Adsila, sebaiknya kamu patuh dan menikah denganku. Jangan memaksaku! Aku orang yang bisa melakukan apa pun ketika dipaksa!""Jangan harap! Aku nggak akan menikah dengan orang sepertimu meskipun harus mati!" Mata Adsila merah karena kebencian. Saat ini, dia benar-benar melihat sifat asli Leroy. Dia hanya merasa jijik dan ingin menghajarnya tanpa ampun.Namun, pergelangan tangannya dicengkeram olehnya. Dia tidak bisa melepaskan cengkeraman itu.Leroy mencibir dengan seringai mesum, "Apa kamu nggak takut foto bugilmu tersebar di media sosial? Kalau sampai itu terjadi ...."Plak!Tiba-tiba sebuah tamparan mendarat keras di wajah Leroy!Tamparan ini membuat tubuh Leroy terpental dan menabrak dinding di koridor.Pamela membersihkan debu di tangannya dengan jijik, lalu berucap, "Sampah!"Adsila tertegun ketika melihat itu.P
Agam membantu memapah Adsila, lalu mendongak dan memberikan perintah dingin, "Seret keluar dan bereskan. Jangan mengotori koridor Manor Sinar Rembulan!""Ya!" Ervin mengutus seseorang untuk membawa Leroy pergi ....Agam tidak berdaya menghadapi keponakan yang berada di pelukannya. Dia mendongak menatap Pamela dan bertanya dengan nada tegas layaknya orang tua, "Ada luka nggak?"Pamela menggelengkan kepalanya dengan lemah, lalu menjawab, "Terima kasih perhatiannya, Paman. Aku baik-baik saja!"Pada saat ini, Bianca bersembunyi di sudut koridor dan melihat apa yang baru saja terjadi ....Dia sangat terpesona oleh seorang pria yang tangguh seperti Tuan Agam. Dia kaya, berkuasa dan benar-benar tampan. Seperti itulah sosok suami impiannya!Sialnya, Pamela bisa membuat pria seperti Tuan Agam dengan gagah berani menyelamatkannya di situasi seperti barusan.Wanita rubah itu benar-benar pandai memanfaatkan setiap kesempatan untuk membuat kehadirannya terasa mencolok di depan pria-pria kaya!Dia t
Pamela mengerutkan kening. "Ya, tapi nggak juga."Agam masih menunduk dan membalik satu halaman dokumen di depannya, kembali menuntut, "Jadi, ya atau nggak?"Pamela berkata dengan jujur, "Video itu dipublikasikan wanita itu. Tapi, suaranya direkam oleh ponselku yang aku tambahkan setelahnya."Agam mendengus. "Aku memintamu menjadi pengiring pengantin, tapi kamu malah merusak pernikahan mereka. Bagaimana kamu akan mempertanggungjawabkannya?"Pamela mengerutkan kening. "Paman, jujur saja. Ini urusan keluarga kalian dan aku nggak seharusnya ikut campur. Tapi, pria bajingan seperti itu adalah musuh semua orang. Begitu aku melihatnya, aku punya kewajiban untuk memusnahkannya!"Agam menarik bibirnya membentuk senyum tipis, lalu mencibir, "Nggak disangka kalau Nona Alister adalah seorang penegak keadilan."Pamela menjawab dengan marah, "Si Leroy itu bukan cuma selingkuh di belakang Adsila, tapi dia juga meremas tanganku waktu kita salaman. Jadi, sudah jelas bagaimana cabulnya sifat manusia si