Share

GPCD-45

Saat Carlton sedang terkekeh sendiri.

Tiba-tiba saja.

Tok' tok' tok'

Suara ketukan terdengar dan secepatnya Carlton menghentikan senyuman di wajahnya dan mengubahnya menjadi tegas kembali.

"Masuk!" teriaknya sambil mematikan layar ponselnya.

"Mengganggu saja!" umpatnya dengan perasaan sedikit kesal.

Krekk!

Pintu pun terbuka.

Muncullah sosok pria paruh baya tersenyum ramah kepadanya.

"Pak Carlton! Selamat siang, maaf sudah membuat anda menunggu," ucapnya dengan sopan.

"Ini sudah mau sore, bukan siang lagi!" ucapnya dengan ketus.

Membuat pria bernama Bramantyo langsung memerah karena malu.

"Emmm ... Maafkan saya pak! Saya pikir ini masih siang tapi ternyata sudah mau sore ya! Hahaha ... Saya jadi malu sendiri," ucapnya dengan tawa paksa walaupun sebenarnya dia merasa kesal di dalam hatinya.

"Anak muda sialan! Kalau bukan kamu pemilik saham terbesar di Perusahaan ini, kamu tidak mungkin bisa seenaknya menindasku seperti ini!" umpatnya di dalam hati.

Bramantyo masih memasang senyum palsu
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status