Share

Menari Bersama

Tidak perlu waktu yang lama bagi Walimah untuk menyiapkan benda-benda yang ia butuhkan. Di dalam kotak besar dengan pita berwarna maroon, ia meletakkan sebuah kebaya motif bunga berbahan sutera, juga sebuah kain batik dengan warna senada.

Tak lupa di beberapa sisi, wanita jahat itu melepaskan jahitannya, agar renggang dan terbuka dengan sendirinya ketika Malini memakainya nanti malam.

Bubuk bunga kecubung ia taburkan, diaduk rata lalu dicampur baur dengan bedak beras dan lipstik.

Tak puas sampai di situ Walimah juga memberikan pencuci rambut kemiri yang sudah dicampurnya dengan bahan-bahan yang akan membuat kepala Malini gatal-gatal.

"Semua sudah siap!" ucapnya puas.

Melenggang ia melangkah ke rumah Malini saat senja hampir menyapa. Mengetuk pintu dengan pelan lalu dan kemenakannya membukakan pintu dengan wajah yang sumringah.

"Waalaikumsalam, Wak. Tumben Wak Limah ke sini?" tanya Kanaya tak menyangka.

"Ibumu ada?" tanya Walimah.

Ekspresi wajahnya dibuat sedatar dan senormal mung
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status