Christian menunjukkan sebuah ruangan rahasia yang penuh dengan benda-benda yang digunakan untuk stimulasi dalam hubungan intim, Rain tercengang sampai ia tidak tahu harus berkata apa karena hal semacam ini sangat awam baginya. Christian terus menatap Rain, ia memperhatikan setiap reaksi yang ditunjukkan oleh gadis itu."Apa ini? Aku tidak mengerti?" Tanya Rain."Ini adalah alat-alat yang aku gunakan untuk memuaskan hasratku," jawab Christian."Tanpa bercinta? Tanpa sex? Ba ... bagaimana mungkin? Lalu kau ingin aku melakukan apa?" Tanya Rain lagi."Kau hanya perlu menuruti setiap perintahku untuk memuaskan hasratku, tanpa harus bercinta." Christian menatap dalam-dalam manik Rain yang masih terpancar kebingungan di sana."Lalu ...? Seandainya aku bersedia melakukannya maka kau akan memberiku uang? Seperti itu?" Rain terlihat semakin ragu-ragu."Ya, imbalan uang yang cukup besar dan kau bisa menggunakan uang itu untuk membayar utang. Cukup mudah, bukan?" Jawab Christian."La ... lalu? Ap
"Ahhh." Desah Rain seraya menggerakkan tubuhnya seperti cacing kepanasan.Tubuh Rain menggila seperti terkena sengatan listrik saat jari-jari tangan Christian menjamahi tubuhnya, gadis cantik berkulit putih mulus itu baru pertama kali merasakan sentuhan tangan seorang lelaki di tubuhnya. Malu bercampur takut hingga kulit wajahnya yang putih kini tempak merah bagai kepiting rebus, itulah perasaan yang dirasakan oleh Rain tapi ia berusaha sekuat tenaga untuk menanggung semua itu demi uang yang dijanjikan oleh Christian untuk membayar utang pamannya dan agar ia bisa kembali kuliah.Christian melumat bibir Rain lalu ciumannya turun ke leher, bibirnya kini naik ke daun telinga Rain lalu menghisapnya. Ciuman sang billionare kembali turun ke leher lalu ke dada sang gadis, Christian menciumi dada Rain hingga meninggalkan bekas kemerahan."Bagaimana? Apakah kau mulai terangsang dengan sentuhanku?" Tanya Christian sembari menciumi pipi harum Rain."Tidak," jawab Rain, bohong."Jangan membohongi
Nasib Jessica sungguh sangat sial, setelah ia bisa terbebas dari kandang harimau sekarang ini ia malah terlempar ke kandang buaya yang sudah siapa mencabik-cabik tubuhnya menjadi potongan-potongan kecil. Kekejaman Alex sudah sangat terkenal di kalangan dunia gelap Amerika dan ia tak pandang bulu terhadap semua korbannya termasuk wanita sekalipun.Jessica diseret ke dalam ruang penyiksaan oleh beberapa orang bertubuh kekar dan berwajah seram, kedua tangan dan kaki perempuan cantik itu diikat pada keempat sisi yang membentangkan tubuh seksi sang wanita. Alex masuk ke dalam ruang penyiksaan diikuti beberapa anak buahnya yang juga bertubuh kekar, lelaki itu menunjukkan ekspresi wajah yang memendam amarah setelah mendapatkan tuduhan balik Jessica."Katakan kepadaku hukuman apa yang pantas untuk seorang wanita bermulut besar sepertimu," ujar Alex."Jangan salahkan aku, aku melakukan ini semua atas perintah Christian. Aku tidak bersalah, Alex. Aku hanya korban dari keegoiisan Fellix, Anthony
"Berapa harga keperawananmu? Aku akan membayarmu dengan sangat mahal, tidakkah aku ingin segera melunasi utang pamanmu?" Christian terus saja menawar dengan harga yang sangat fantastis untuk bisa mendapatkan keperawanan Rain."Aku sudah menjual tubuh serta harga diriku kepadamu, tapi tolong jangan tawar keperawananku. Hanya ini satu-satunya yang bisa aku pertahankan dari diriku," ujar Rain."Lalu bagaimana kalau aku juga menginginkan keperawananmu?" Tanya Christian."Sampai matipun aku tidak akan pernah menjual keperawananku," jawab Rain dengan tegas."Kalau begitu, aku akan membuatmu berubah pikiran. Aku akan membuatmu memohon kepadaku untuk menyetubuhimu," ujar Christian.Christian melemparkan tubuh Rain ke atas ranjang, ia juga mengikat kedua tangan sang gadis di pinggir ranjang karena ia sangat membenci tubuhnya disentuh oleh wanita saat sedang berhubungan intim."Christian, kau mau apa?" Jerit Rain, ia takut Christian hilang kendali lalu merebut keperawanannya."Diam atau mulutmu
Christian berdiri menatap pemandangan lewat jendela kantornya, pikirannya terus melayang memikirkan ucapan Rain semalam yang sepanjang hari terus mengganggunya. Pekerjaan Christian juga terganggu dan ia terus memarahi semua karyawannya yang bahkan tidak berbuat kesalahan karena ia hanya ingin melampiaskan amarahnya saja, moodnya pun hilang seketika dan ia ingin melihat wajah cantik Rain."Tuan Christian, satu jam lagi kita akan ada meeting dengan per--""Batalkan semua meeting hari ini, aku ingin segera pulang dan menemui Rain," potong Christian cepat."Tapi ini meeting penting, Tuan.""Aku tidak perduli," kukuh Christian yang tidak mau mendengar alasan apapun juga."Baik, Tuan."Christian berjalan keluar kantornya diikuti Erick dari belakang, saat berjalan menuju ke lift ponsel Erick bergetar. Ekspresi wajah Erick berubah drastis setelah mendengar laporan sopir yang mengantar Rain, ia segera melapor kepada Christian begitu menutup sambungan telepon."Tuan, nona Rain menghilang lagi.
"Aku akan menjual keperawananku seharga 2 juta dollar, apakah kau mau membelinya? Aku sudah sangat putus asa dengan kehidupanku dan aku ingin segera terbebas dari neraka ini," ucap Rain dengan kepala tertunduk. "Apa kau sudah yakin dengan keputusanmu?" Tanya Christian memastikan. Rain berdiri di hadapan Christian dan menelanjangi dirinya sendiri lalu mengarahkan tangan Christian ke buah dadanya, ia tidak pernah merasa seyakin ini sebelumnya. "Lakukan sekarang juga karena aku sekarang juga karena aku tidak tahu sampai kapan aku bisa mempertahankan kesucianku." Tangan Christian meremas buah dada Rain, tanpa menunggu lama ia melumat bibir sang gadis tanpa memberinya jeda untuk bernapas. Christian membuka bajunya satu per satu tanpa melepaskan ciumannya dari bibir ranum Rain, lelaki bertubuh kekar itu merebahkan tubuh sang gadis ke ranjang dengan lembut agar tidak melukai tubuh Rain yang sudah dipenuhi luka. Christian mencium leher Rain lalu turun ke dada, ia melumat kedua buah dada sa
Rain dibawa paksa masuk ke dalam jet pribadi Christian yang akan menuju ke Resor ski milik sang billionare di Colorado, gadis cantik bermata hazel itu diikat di kursi yang berada tepat di samping kursi Christian. Ekspresi wajah sang gadis terlihat kesal bercampur marah karena ia diperlakukan seperti budak pemuas nafsu oleh Christian yang sangat kejam."Kau bawa aku kemana? Aku harus kuliah tapi kau seenaknya membawaku pergi," kesal Rain."Ke resor ski milikkku di Colorado. Bukankah sudah kubilang kalau kau adalah wanitaku, milikku? Jadi aku bebas untuk membawamu pergi kemanapun aku mau," jawab Christian, dingin."Tapi aku punya hak untuk menolak," protes Rain."Hak itu sudah aku cabut, dan aku membutuhkanmu untuk menghangatkan ranjangku saat berada di resor nanti," jawab Christian."Kau memang berengsek!! Kau orang kaya berengsek yang kejam," maki Rain.Christian menarik lengan Rain, mendudukkan sang gadis di pangkuannya dan menghadap ke arahnya. Christian memegangi tengkuk Rain, mendo
"Christian, apa yang kau lakukan? Tolong lepaskan aku," tangis Rain ketika Christian mulai memperlakukannya dengan kejam. Christian mengikat kedua tangan serta kedua kaki Rainata di keempat sudut ranjang, tubuh indah sang gadis itu kini terbentang membentuk huruf x. Sang billionare kejam itu terus saja melakukan semua yang ia inginkan, termasuk mengeksplor tubuh sang gadis sesuai dengan imajinasi gilanya. Lelaki berubuh kekar itu menelanjangi tubuh seksi Rain dan tidak menyisakan satu helai benangpun di tubuh molek sang gadis, Christian malah membuka kotak berukuran sedang yang berisi alat untuk menyiksa gadisnya demi memuaskan gairahnya. Christian sengaja mengendurkan ikatan di kaki Rain agar ia bisa dengan mudah membalik tubuh sang gadis, lelaki tampan berkulit putih itu terus menyiksa wanitanya tanpa henti. "Akkh!!" Pekik Rain kesakitan. "ini hukuman untukmu karena kau banyak bicara!," ucap Christian yang masih memukuli tubuh wanitanya. "Ampun, hentikan. Aku mohon ampuni aku,"