"Christian, apa yang kau lakukan? Tolong lepaskan aku," tangis Rain ketika Christian mulai memperlakukannya dengan kejam. Christian mengikat kedua tangan serta kedua kaki Rainata di keempat sudut ranjang, tubuh indah sang gadis itu kini terbentang membentuk huruf x. Sang billionare kejam itu terus saja melakukan semua yang ia inginkan, termasuk mengeksplor tubuh sang gadis sesuai dengan imajinasi gilanya. Lelaki berubuh kekar itu menelanjangi tubuh seksi Rain dan tidak menyisakan satu helai benangpun di tubuh molek sang gadis, Christian malah membuka kotak berukuran sedang yang berisi alat untuk menyiksa gadisnya demi memuaskan gairahnya. Christian sengaja mengendurkan ikatan di kaki Rain agar ia bisa dengan mudah membalik tubuh sang gadis, lelaki tampan berkulit putih itu terus menyiksa wanitanya tanpa henti. "Akkh!!" Pekik Rain kesakitan. "ini hukuman untukmu karena kau banyak bicara!," ucap Christian yang masih memukuli tubuh wanitanya. "Ampun, hentikan. Aku mohon ampuni aku,"
"RAIN, BERHENTII!! RAINATA!!" Teriak Christian yang tengah berlari mengejar Rain.Christian memergoki Rain yang sedang melarikan diri, tadinya ia sedang berkeliling meninjau resor miliknya dan tidak menyangka kalau wanitanya bisa kabur. Christian berlari semakin kencang sehingga jaraknya dengan Rain semakin sempit, ia tidak rela kalau sampai kehilangan gadis yang sudah ia klaim menjadi miliknya itu lepas dari cengkeramannya."RAIN!! BERHENTI ATAU AKU MEMBERIMU HUKUMAN YANG SANGAT BERAT!!" Teriak Christian sembari berlari kencang.Rain berlari menuju ke hutan akan tetapi kekuatan kakinya tidaklah sekuat Christian yang bisa berlari sangat kencang di tumpukan salju, gadis tu terus berlari tanpa mau menoleh ke belakang dan tiba-tiba saja tubuh mungilnya jatuh terjerembab ke atas tumpukan salju saat Christian melompat lalu menyergap tubuhnya bagai singa yang menyergap anak rusa."Akhirnya aku bisa menangkapmu!! Kau tidak akan bisa berlari kemanapun lagi, Rain!!" "Tolong lepaskan aku, Chri
"RAIIINN!!"Perut Rain tertembus peluru, ia menggunakan tubuhnya sebagai tameng hidup untuk melindungi Christian dari tembakan musuh, gadis cantik berkulit putih susu terjatuh dalam pelukan Christian yang masih tidak percaya dengan kejadian yang baru saja dilihatnya.Christian menekan perut Rain yang tertembus peluru untuk memperlambat pendarahan di perut wanitanya. "Kenapa? Kenapa kau melindungiku, Rain?""A ... aku tidak sedang melindungimu. Aku ... hanya ingin segera terbebas darimu, dan ... dan hanya dengan cara inilah aku bisa benar-benar terbebas dari cengekeramanmu," jawab Rain terbata karena menahan rasa sakit."Kau benar-benar bodoh, Rain!! Kenapa kau bisa berpikir seperti itu?" Timpal Christian."Su ... sudah terlambat, aku akan mati dengan tenang dan aku tidak akan mendapatkan siksaan lagi darimu ataupun Ashley," ucap Rain sambil tersenyum.Satu musuh yang tersisa kini berjalan mendekati Christian sambil menodongkan pistol, ia mengokang pistolnya dan bersiap untuk menembak
Mobil salju yang dikemudikan Christian terus diserang musuh sehingga konsentrasinya buyar, sebuah cekungan besar dan curam berada tepat di depannya sehingga ia tidak bisa berbelok ataupun mengerem mendadak. Satu-satunya jalan yang bisa dia lakukan adalah menambah laju kecepatan mobil saljunya, jantung Christian berdegup kencang karena ia belum pernah mengalami situasi seperti ini.Mobil salju Christian melayang melewati cekungan dan sepersekian detik berikutnya mobil salju mendarat cukup keras menghantam tumpukan salju, namun, sang billionare beralis tebal itu sangat cekatan mengendalikan mobil salju shingga kendaraannya tidak terbalik. Di depan, ia melihat Dokter Adrian dan Hall berhenti di sebuah bangunan dua tingkat yang lumayan besar dan ia bergegas mendekati sang dokter."Cepat bawa gadis ini masuk ke klinik," titah Adrian, ia langsung menutup kliniknya dan mengunci semua pintu setelah anak buah Christian masuk ke dalam agar musuh mengira kalau klinik memang benar-benar tutup har
Ashley yang sudah setengah mabuk tertawa saat tubuhnya diangkat ke atas pundak kekar Alex, baju atasannya sudah tergeletak di atas lantai begitu masuk ke kediaman sang Don Juan tampan. Tubuh setengah telanjangnya yang kini hanya memakai celana dalam berada tepat di depan wajah Alex dan pusarnya diciumi oleh sang pria.Punggung Ashley ditahan oleh dua tangan kekar agar tidak terjatuh saat ia dibawa menuju ke ranjang oleh Alex lalu dilemparkan ke atas ranjang empuk, celana dalam sang gadis kini dilepaskan oleh sang lelaki yang sekarang ini sudah polos. Tubuh sang perempuan jahat yang suka menyiksa Rain kini ditengah dinikmati oleh Alex."Tubuhmu sangat seksi, Ashley.""Ya, sekarang buktikan kejantananmu kepadaku,'' ucap Ashley."Aku sangat suka perempuan liar sepertimu," ujar Alex yang langsung menghujam inti tubuh Ashley dengan juniornya."Ahhh, aahhh!! Lebih dalam, Alex!! Lakukan denga dengan kasar," pinta Ashley."Apa kau menyukainya?""Ya, aku sangat menyukainya." Ashley merentangkan
"Kau yang harus mengatakannya, dasar idiot!!" Seorang pria menembak kaki dan Fred hingga tersungkur ke lantai."Akkkhhh!!! Ka ... kamu? Kenapa kamu masih hidup?!" Mata Fred mendelik saat melihat wajah pria yang telah ia bunuh kini malah berdiri di hadapannya."ERICK!!" Seru Christian, memanggil nama orang kepercayaannya."Lain kali kalau kau menembak, pastikan dulu kalau kau menembak langsung ke jantungku bukannya bahu, dasar idiot!!" Tukas Erick sembari tersenyum sinis.Erick datang membawa pasukan Christian, puluhan pria bersenjata lengkap yang berbadan besar dan berwajah seram langsung mengamankan klinik Adrian dari musuh. Mereka membawa sang pimpinan musuh untuk menjauhi Christian."Maafkan saya karena datang terlambat," ucap Erick sambil memegangi bahunya yang terluka."It's ok, justru aku senang melihatmu masih hidup." Christian menepuk pelan bahu Erick untuk mengungkapkan rasa bahagianya."Tuan Christian, kami sudah membereskan mereka semua. Dan si pengkhianat ini harus kita ap
"Rain!!" Christian memekik kencang saat Rain terlepas dari cengkeramannya lalu terjatuh terjatuh dari ranjang ke lantai, lelaki itu bertindak cepat dengan membawa Rain kembali ke ranjang. "Bisakah kau keluar sebentar agar aku bisa menangani luka nona Rain?" Pinta Adrian kepada Christian. "Tidak!! Lakukan saja semua di sini. di hadapanku. Aku tidak akan pergi meninggalkan kamar wanitaku walaupun hanya satu langkah," tolak Christian dengan sangat tegas. Adrian tidak bisa menentang kehendak Christian, kata-kata sang billionare kejam tidak bisa dibantah lagi terlebih sekarang ini Rain sedang kesakitan dan butuh penanganan secepatnya karena jahitan di perutnya terbuka. Adrian terpaksa melakukan tindakan sambil diawasi Christian yang duduk di sofa, sebenarnya ia tidak bisa berkonsentrasi akan tetapi ia tidak memiliki pilihan selain melakukannya. "Aku akan membawa Rain kembali Los Angeles besok," ujar Christian begitu Adrian selesai menjahit luka Rain. "Besok? Tapi keadaan nona Rain masi
Christian membuka semua bajunya, ia berjalan dengan tubuh telanjang menuju ke kamar mandi lalu membersihkan tubuhnya di bawah pancuran air shower yang hangat. Otaknya sudah sedikit rileks setelah bercinta dengan salah satu perawat yang merawat Rain, tubuh kekarnya berdiri tegap menghadap ke dinding dengan kedua tangan yang ia gunakan untuk menahan tubuhnyaDua tangan halus tiba-tiba menggerayangi punggung Christian, memeluk erat dari belakang dengan tubuh telanjang sambil menciumi punggung sang billionaire. Satu tangannya berpindah menggerangi perut sixpack Christian dan berimgsut turun hendak mencengkeram junior gagah yang kini sedang tertidur setelah pergumulan panas di dalam organ kewanitaan sang perawat seksi.Tangan kekar Christian mencengkeram erat dan kasar tangan nakal perempuan yang berani menyentuh tubuhnya tanpa permisi, lelaki bertubuh kekar langsung berbalik lalu mencekik leher sang perempuan sambil mendorong tubuh perempuan yang sudah lancang menyentuh bagian tubuhnya."