Ketika Li Jianli keluar dari portal Cincin Dimensinya, hari sudah hampir gelap. Dia ternyata tanpa sadar menghabiskan banyak waktu di dalam sana.Li Jianli berjalan kembali ke rumah untuk menyiapkan makan malam. Namun ketika dia tiba di rumah, Xue Nuan dan Jing Yue sudah menyiapkan makan malam untuk mereka. Sederhana, namun tidak pelit daging. Li Jianli merasa sangat puas. Bahkan dia menepuk perutnya dengan nyaman ketika dia menyelesaikan makan malamnya.Li Jianli kembali memasukkan nasi dan lauk ke dalam mangkuk. Jing Yue dan Xue Nuan merasa penasaran. Mengapa Li Jianli mengemas 2 paket makanan? Apakah dia akan mempersembahkan semuanya untuk Dewa Bumi? Namun tidak ada satupun diantara mereka yang menanyakannya."Bibi Yue, Kakak Nuan, aku akan pergi. Namun ini mungkin akan memakan sedikit waktu. Kalian tidak perlu menungguku pulang," pesan Li Jianli."Bibi Jianli, bisakah aku ikut?" tanya Xue Bao penuh harap. Matanya memancarkan permohonan."Baobao, maafkan Bibi. Kamu tidak bisa ikut
Setelah mengalami beberapa jam yang penuh dengan siksaan, Guan Lin akhirnya jatuh pingsan. Seluruh baju dan tubuhnya telah basah oleh keringat saat ini. Li Jianli ingin membantu untuk membersihkan tubuhnya, tetapi dia tidak berdaya. Dia gadis yang belum menikah, dia tidak bisa begitu saja menelanjangi seorang pria.Ketika Guan Lin akhirnya membuka mata, langit di luar masih gelap. Dia menatap gadis kecil yang tertidur dengan tenang di sampingnya. Li Jianli tertidur dengan alas jerami dan menggunakan tangannya sebagai bantal. Sepertinya dia telah menjaganya sepanjang malam. Entah mengapa Guan Lin merasa lonjakan perasaan aneh yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Selama ini, dia hidup dengan kejam. Bahkan sahabat-sahabatnya mengkhianatinya. Apakah ini perasaan senang karena ada seseorang yang memperhatikannya?Guan Lin tertawa lemah. Dia merasa dirinya tiba-tiba menjadi bodoh. Apakah ini efek karena dia terkena racun? Guan Lin menundukkan kepalanya dan kembali melihat wajah Li Jia
Semua orang mengangguk puas ketika mendengar perkataan Li Jianli. Selama ini mereka benar-benar buta dan memandang sebelah mata pada keong sungai."Baobao, jangan makan terlalu banyak," kata Li Jianli mengingatkan Xue Bao."Baik, Bibi," jawab Xue Bao dengan mulut penuh. Matanya menyipit karena bahagia. Semenjak kedatangan Bibinya ini, kehidupan mereka terasa jauh lebih baik. Bibinya benar-benar pembawa keberuntungan!Setelah selesai sarapan, Li Jianli kembali membawa 2 paket makanan dan memasukkannya ke dalam keranjang, "Kakak, aku akan memetik buah Persik dulu.""Aku akan datang membantumu," kata Xue Nuan.Li Jianli juga berpikir kalau dia membutuhkan seseorang untuk memetik buah Persik. Namun bagaimana cara dia bisa menyelinap dari pandangan Li Jianli dan pergi menemui Guan Lin?"Kakak, kamu bisa datang ketika selesai membantu Bibi Yue," kata Li Jianli. Dia harus menyelesaikan pekerjaannya dengan Guan Lin secepatnya."Baiklah, aku akan datang setelah membantu merapikan rumah," jawab
Jing Yue memutar matanya ketika dia mendengar perkataan Mei Ning. Mei Ning terlalu menganggap tinggi putranya dan selalu menganggap seorang wanita yang bisa menikahi putranya pastilah diberkati surga. Jing Yue sudah tidak sabar dan kembali berkata, "Mei Ning, kamu tidak perlu repot-repot mencari mak comblang untuk melamarnya. Li'er baru beberapa hari bersama kami. Biarkan dia tinggal lebih lama."Li Jianli merasa hatinya hangat ketika mendengar perkataan Jing Yue. Mata dan hidungnya sedikit masam melihat perlindungan dari wanita yang menerimanya itu. Mei Ning merasa kesal dan hendak membalas perkataan Jing Yue ketika Li Jianli memotongnya, "Bibi Mei, terima kasih atas penilaianmu yang tinggi. Namun aku tidak bisa melakukannya. Aku sudah memiliki seseorang di dalam hatiku. Bukankah tidak baik bila aku menikahi anakmu tetapi aku malah memikirkan pria lain di dalam hatiku?"Kali ini, tidak hanya Mei Ning yang tercengang ketika mendengar jawaban Li Jianli. Bahkan Jing Yue dan Xue Nuan me
"Tentu! Kemana lagi aku harus pergi?" kekeh Li Jianli.Zhao Hong merasa senang, dia bahkan tidak merasa keberatan untuk mengantarkan tamunya keluar secara pribadi. Ang Bei yang berdiri di sampingnya tiba-tiba bertanya, "Tuan Muda, apakah kita harus mengeluarkan persik itu sekarang?"Zhao Hong menggeleng seraya melipat kedua tangan ke belakang punggungnya, "tidak. Pergi temui beberapa kepala pelayan kediaman bangsawan yang telah memesan sebelumnya. Katakan, karena banyak yang telah menantikan buah persik ini, satu keluarga hanya boleh memesan paling banyak 5 kilogram.""Baik," jawab Ang Bei. Tapi dia kembali bertanya, "apakan Tuan Muda ingin aku mengirimkan beberapa untuk Nyonya?"Langkah kaki Zhao Hong berhenti ketika dia mendengar pertanyaan Ang Bei. Namun beberapa saat kemudian, dia melambaikan tangannya dengan ringan, "ya. Kirim beberapa untuk Ibu. Dia sangat menyukainya.""Apakah Tuan Muda ingin menyampaikan pesan?" tanya Ang Bei dalam satu tarikan nafas. "Tidak," jawab Zhao Hong
"Li'er, kamu membeli begitu banyak barang. Apakah masih ada? Aku takut gerobak sapi Xue Dafu tidak akan mampu membawanya," bisik Jing Yue. Dia melihat 3 buah keranjang mereka yang penuh dengan berbagai macam barang.Li Jianli berpikir sejenak, barang bawaan mereka memang sudah banyak. Kalau dia membeli barang lagi, mereka mungkin harus menyewa sebuah gerobak sapi. Tidak masalah untuk menyewa gerobak sapi. Namun, pemandangan itu akan menarik perhatian dan minat penduduk Desa Xueda. Bila itu terjadi, Li Jianli takut akan muncul kecemburuan di antara penduduk desa. Dia harus melakukannya sedikit demi sedikit."Bibi, kamu benar. Aku pikir kita sudah cukup membeli hari ini. Mari kita pulang," kata Li Jianli. Dia akan membeli perabotan baru di lain kesempatan.Sementara itu, di dalam gua, Guan Lin membuka matanya. Dia pikir hari ini dia bisa menahan reaksi penawar racunnya, namun dia ternyata salah. Dia telah kehilangan kesadarannya selama beberapa waktu dan kini tubuhnya terasa lemah. Gua
Setelah Guan Lin menyelesaikan kalimatnya, suasana tiba-tiba menjadi hening. Keduanya merasa canggung. Mengapa kata-kata mereka terdengar aneh?Setelah keduanya berpikir cukup lama, mereka akhirnya menyadari kalau perkataan mereka seperti perkataan janji yang biasanya diucapkan oleh pasangan. Pemikiran ini membuat keduanya menjadi semakin merasa canggung. Li Jianli memalingkan mukanya dan berpura-pura melihat-lihat ke arah lain, dalam pikirannya saat ini dia merasa ingin menggali tanah dan bersembunyi di dalam lubang.Guan Lin melihat wajah Li Jianli yang sedikit bersemu merah. Kedua sudut bibirnya melengkung tanpa sadar. Entah mengapa dia merasa Li Jianli terlihat sedikit lucu.Setelah hening yang cukup lama, Guan Lin akhirnya berdehem pelan, "sepertinya ini sudah sore. Bukankah aku perlu meminum obatku lagi?"Li Jianli tersentak. Dia melihat ke arah roti kukus daging yang masih dipegang Guan Lin, "cepat habiskan rotimu. Setelah ini, aku akan membantumu minum obat.""Hmm." Guan Lin m
Sementara itu, di Gunung Naogui, tempat Sekte Jin Jian berada. Guan Long, pemimpin Sekte Jin Jian menatap 3 orang di depannya dengan mata berkilat marah. Dia meremas cangkir teh di tangannya hingga hancur berkeping-keping. Darah menetes keluar, namun Guan Long seakan-akan tidak merasakan sedikitpun rasa sakit di tangannya."Apa yang kalian katakan?" Suaranya sangat dingin hingga membuat semua orang yang ada di dalam Aula Sekte Jin Jian gemetar ketakutan. Meskipun cuaca masih cukup sejuk, namun keringat mulai membasahi kening dan pakaian mereka."Tuan, maafkan kami! Kami sangat tidak mampu!" Mo Xiang, salah satu rekan terdekat Guan Lin bersujud, wajahnya dipenuhi dengan rasa penyesalan."Ketika kami datang, Guan Lin tidak dapat ditemukan. Hanya ada jejak darah di tanah, dan juga ini …." Xi Guangan tidak mampu melanjutkan kata-katanya. Dia mengeluarkan sobekan baju berwarna hitam. Seketika, bau darah yang sangat pekat menyebar keluar dari potongan kain itu. Dia meletakkan potongan baju