Share

17. Demi Cherry

Seika sontak berhenti melangkah lantas berbalik menatap Devan yang sedang duduk di meja kerjanya. Ini ada adalah kali kedua dia masuk ke dalam ruangan lelaki itu dan dia baru menyadari kalau ruangan Devan ternyata sangat nyaman. Bahkan tidak terkesan seperti ruangan direktur utama pada umumnya.

"Saya mau kembali bekerja, Pak. Apa Bapak butuh sesuatu?" Seika berusaha profesional meskipun dia rasanya ingin sekali mengobrak-abrik wajah tampan Devan karena sudah lancang mengambil ciuman pertamanya.

Devan bersandar di tempat duduknya lalu menyilangkan kedua tangannya di depan dada. "Lihat, Cherry."

Seika sontak menatap Cherry. Mulut gadis itu sontak menganga lebar karena wajah Cherry terlihat sangat memerah, kedua matanya pun berkaca-kaca, seolah-olah ingin menangis.

Seika pun cepat-cepat menghampiri Cherry lalu duduk di samping anak itu. "Cherry, kenapa?" tanyanya terdengar penuh pengertian sambil mengusap air mata yang membasahi pipi Cherry.

"Cherry nggak mau Mama pergi. Cherry mau terus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Maria Lurdis
ceritanya menarik
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status