Share

TCSM BAB 6.

Kantor•

Refandy tengah berada di kantornya, ia sedang berkutat dengan berkas-berkas yang menumpuk karna selama dua hari ia tinggalkan untuk berlibur ke kota Bandung.

Tok. Tok. Tok.

''Masuk.''

''Good morning Sir."

''Morning Jeff.''

''We have a meeting with Mr. Arsen at Hotel Fairmont.''(kita ada pertemuan dengan Pak Arsen di hotel Fairmont.)

"Hmm okey, back to your office.'' (Baiklah, kembali ke ruang kerjamu.)

Jeffry Erlando sang Skertaris membungkuk lalu pergi dari ruangan sang atasan. Tak lama Jeffry pergi ... ponsel Refandy berdering, dilihat layar ponsel dan tertera nama Tomi sang bawahan.

[Hallo Bos, kita sudah menemukannya.] ucap Tomi di sebrang telpon.

Deg.

Refandy tersenyum senang, lalu meraba dadanya yang sedang berdegub kencang seperti genderang mau perang :D...

[Khemm ... baik, coba kau alihkan ke Video call.]pinta Refandy yang sudah tidak sabaran.

Dengan segera, Tomi pun mengalihkan ke Video call lalu tersambung. [Ohalla Bos.] Sapa Tomi melambaikan tangannya dengan heboh.

[Singkirkan muka mu yang pas-pasan itu dari layar ponselku Tomi! Aku ingin melihat wanitaku ... mana dia?] teriak Refandy sudah tidak sabar.

[He hee he ... Bos tak sabaran sekali, tapi tunggu Bos. Bos harus menepati janji Bos terlebih dahulu.] Ucap Tomi dengan lantang.

[Ish, kau cepat sekali jika berhubungan dengan uang! Baiklah baiklah mana wanitaku?] ucap Refandy.

[Ini dia Bos.]

1 ...

2 ...

3 ...

[Taraa... Mak jreng!]wanita itu menampakan seluruh mukanya di layar ponsel, yang mana membuat Refandy terkejut bukan main.

"Aahkkk!"

Gubraaakkk!

Refandy berteriak kaget sampai ia terjungkal ke belakang, ponselnya ia banting saking kagetnya melihat penampakan yang sangat menyeramkan.

Refandy mengelus dadanya, menarik nafas panjang dan membuangnya secara perlahan. Ia pun mengambil ponselnya yang sempat ia banting dan menghubungkan kembali pada si Tomi kurang ajar itu.

Setelah tersambung..

[Bos kenapa ponselnya mat-]

[Bawahan tidak berguna! Yang seperti itu kalian bilang cantik?] teriak Refandy murka.

[Ta-tapii Bos itu cantik.]Jawab Tomi menahan tawanya.

[Kamu mau mati Tomtom! Cepat kembalikan dia ke habitatnya.]

TUT.

Refandy mematikan sambungannya lalu uring-uringan di ruang kerjanya, ia sudah sangat antusiasi ingin berjumpa dengan wanita idamannya namun bawahan geblek nya mengada ngada. "Dasar tidak becus kerja! Aku potong gajinya baru nyaho."

Sementara Tomi, ia melihat layar ponselnya. ''Idih si Najis! ko ngamuk si Bos, memangnya dia hewan apa suruh di kembalikan ke habitatnya.'' Gerutu Tomi memasukkan ponsel kedalam saku celananya.

''Gimana?" tanya teman Tomi.

Tomi hanya menggelengkan kepalanya. ''Si Bos suruh balikin dia ke habitatnya.'' Jawab Tomi menunjuk wanita tadi.

''Si Bos emang aneh, nyuruh orang cari wanita tanpa poto, ahhh horang kaya bebes."

"Ya udahlah lah, hayuu bubarkan semuanya."

Sementara di sisi lain, Kimmy yang baru saja pulang kerja ... ia langsung menempati Kos-kosan yang sudab madam Nuna berikan kesetiap karyawan yang bekerja di butik nya.

Kimmy pikir ia akan mencari kos-kosan sendiri, namun nyatanya tidak. Karna semua sudah di fasilitasi dari tempat tinggal dan hal yang lain nya.

Kimmy benar-benar bahagia karna tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk tempat tinggal, ia juga tidak menyangka akan bekerja di butik besar dan terkenal di kalangan Artis dan konglomerat lain nya.

Sedangkan madam Nuna merasa puas dengan kinerja Kimmy yang pandai beragam bahasa, ia sudah tak repot lagi menangani pelanggan yang beda-beda bahasa dan negara.

Selain cantik Kimmy juga pintar walau tak berpendidikan, itu pikir madam Nuna saat tau kinerja Kimmy.

~~~~

Ke esokan pagi•

Pagi ini seperti biasa ... Kimmy sedang bersiap-siap untuk berangkat ke butik dan dia sudah rapih, wangi dan bersih.

Sementara di satu kubu seorang gadis masih bergelut di alam mimpi, membuat kimmy menggelengkan kepalanya.

''Bagaimana ia masih tidur di jam segini.'' Gumam Kimmy yang langsung membangunkan sahabatnya.

''Mar ... bangun iihhh, ini udah siang lho yo bangun cepetan.''

''Hmmm."

Kimmy menggoyangkan badannya, namun tak ada respon bahwa Marni akan bangun. Kimmy pun memikirkan cara bagaimana sahabatnya ini bisa bangun dengan cepat.

Di ambilnya gelas minum lalu dengan perlahan Kimmy tuangkan ke mulut Marni yang terbuka lebar, sedikit demi sedikit. Tapi nyatanya air itu malah Marni teguk hingga tak tersisa.

''Ish susah kalilah bangunin ini anak!" Gerutu Kimmy.

Tak kehabisan akal, Kimmy mendekat di telinga Marni dan ingin berteriak mengambil ancang-ancang lalu ...

Copett ... Copetttt.

''Hah mana copetnya? mana?"

Bugh!!

Kimmy terjungkal kebelakang, karna tonjokan yang di berikan Marni ketika bangun dan mencari copet.

''Auch! dasar ceu edoh, main pukul aja ... liat-liat donk!" kesal Kimmy yang terkena bogem mentah di keningnya.

Marni yang sudah tersadar ia langsung tertawa ke kencang. ''Haa ha ha ha ... lagian kamu ngapain markonah, bangunin pake teriak teriak segala.''

Kimmy bangun dan mengelus jidatnya yang lumayan sakit. ''Belegug siah! Cepat mandi sana, ini udah siang kita bisa telat.'' kesal Kimmy.

Marni berdiri dan melangkah ke kamar mandi, ia masih tertawa melihat kening sahabatnya memerah.

Setelah selesai ... Marni langsung menghampiri Kimmy yang sudah menunggu di depan, di lihatnya Kimmy masih cemberut dengan muka tertekuk.

''Kikim, ish jangan marah atuh ... aku kan nggak sengaja.'' ucap Marni mencolek dagu Kimmy.

''Aku nggak marah! Cuma kesel aja, kamu kalau tidur susah di bangunin udah kaya kebo aja."

''Iya deh iya ... sorry yaa tapi jangan ngambek lagi donk, senyum yaa.'' Pinta Marni merangkul pundak Kimmy.

Kimmy pun tersenyum lalu mereka pun melangkah pergi untuk berangkat kerja. Mencari pundi pundi dolar agar mereka bisa makan.

Sedangkan di sisi lain•

Tomi anak buah Refandy, saat ini tengah mengumpulkan para gadis di lapangan bola, bukan hanya gadis ... namun para emak emak pun dia kumpulkan demi menemukan wanita idaman sang Bos.

Lalu Tomi segera menghubungi sang atasan agar memilih yang mana satu, gadis yang sudah di cap sebagai wanitanya itu.

Deerrrtt ...

Refandy yang sedang mengemudi, merasakan ponsel nya bergetar lalu menepikan mobilnya di sisi jalan.

Dilihat ternyata si Tomi yang menelpon.

[Aloha Boss.]

]Apa kau sudah menemukan nya Tomi? jangan mengecewakan aku.]

[Slowly Bos, don't forget to breathe.]

[Ya ya ya ya ... cepat katakan!]

[Bos, aku sudah mengumpulkan para gadis di lapangan bola Bos.] Ucap Tomi bangga.

Seketika mata Refandy melotot sempurna. [Untuk apa kau mengumpulkan para emak-emak di lapangan bola Tomi?] Refandy mengerutkan keningnya.

[Tentu saja untuk Bos liat satu persatu, aku kan tidak tau wanita mana yang Bos maksud.]

Refandy memejamkan kedua matanya, ia berpikir dalam benaknya jika susah mencari wanita tanpa petunjuk sedikit pun.

[Kau pikir aku tidak punya pekerjaan Tomtom? aku tidak mungkin melihat satu persatu wanita yang kau kumpulkan! Sudah lupakan gadis itu dan pulanglah ke kota, ada yang lebih penting untuk sekarang.]

[Baik Bos, sekarang juga meluncur ke Jakarta.]

AT the boutique•

''Kimmy ... Marnii.'' panggil Elsa.

''Ya ada apa kak Elsa?"

''Kita nonton yuk nanti malam, ada film horror Kkn di bioskop."

Kimmy dan Marni nampak berpikir sejenak, lalu saling pandang. ''Boleh juga tuh, hayuu ... jam berapa?" tanya Marni.

''Jam tujuh aja gimna?" sekalian makan malam di luar sekali-kali."

Kimmy hanya mengangguk setuju tanpa penolakkan.

JANGAN LUPA DUKUNGANNYA YAAA ...

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ina Yamtinah
bikin kepo...
goodnovel comment avatar
Oliva Koneng
aduu refandi cepat ketemuan sama Kimmy ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status