Mall•Refandy mengendarai mobilnya dengan kecepatan maksimal, lalu ia dengan segera memarkir'kan mobilnya di parkiran Mall.Refandy berlari ke dalam dan mencari sang pujaan hati dan terus menelusuri restoran cepat saji, dimana Tommy katakan tadi. Namun nyatanya Refandy tidak menemukan sang pujaan hati.Refandy memeriksa dari toko satu ke toko lainnya, berlari dari lantai satu sampai ke lantai dua, dengan telaten mencari sampai ke toilet namun nihil ... ia tak dapat menemukan gadis yang belum tau siapa namanya.Sedangkan yang di cari, tengah asik menonton film bergendre romantis bersama kedua temannya. Ia bahkan tidak tau jika dirinya tengah di cari seorang pria tampan.25mnt kemudian•Refandy masih belum menemukan wanitanya, ia duduk di kursi memijat keningnya dan berpikir sejenak agar otaknya kembali tenang."Apa dia sudah pulang?" Gumam Refandy dengan pelan.Ting!Otaknya yang cerdas baru saja mendapatkan ide. ''Ahh ... bodoh kamu Fan, kenapa tidak dari tadi." Ucapnya dan langsung pe
Pagi hari•Kimmy masih bermalas-malasan di kasur, tidak biasanya wanita cantik itu masih bergelut dengan selimut sambil memainkan ponselnya di saat matahari sudah muncul.Sedangkan Marni jangan di tanya, ia masih asik mendengkur kencang dengan mulut terbuka. Jika saja ada pria yang melihatnya seperti itu, sudah di pastikan semua pria pasti akan ilfiel melihat Marni yang berbanding terbalik dengan muka dia yang imut itu."Mandi ah, cape sekali liatin ponsel dari tadi." Ucap Kimmy beranjak dari tempat tidur, lalu masuk ke kamar mandi.•Di waktu yang bersamaan, Refandy sudah rapih dengan kemejanya. Ia akan mencari tau tetang wanita yang selama ini dia cari karna dia sudah memiliki poto Kimmy.Dengan semangat empat lima ... Refandy keluar dari apartemen mewah menuju perusahanan milik dirinya sendiri, yang dia bangun tanpa campur tangan kedua orangtua nya.Setelah beberapa waktu, akhirnya mobil Refandy sudah sampai di Kantor. Ia langsung berjalan tanpa memperdulikan semua karyawan memperha
Mansion Mahardika•''Tanteee.'' Yuri berteriak dan masuk begitu saja kedalam Mansion.''Ya sayang, Tante di sebelah sini." teriak Nyonya Mahardika.Yuri langsung memeluk Nyonya Mahardika dengan manja tanpa canggung sedikit pun, karna Yuri merasa sudah mendapatkan dukungan Nyonya Mahardika."Kamu kenapa sayang?" tanya Nyonya Mahardika, melihat calon menantunya yang sedih.''Aku itu sebel deh sama Refandy Tante, dia selalu nolak bertemu denganku ... Tante kenapa Refandy tidak pernah melihatku sedikit saja? dia itu terlalu dingin terhadapku Tante.'' ucap Yuri dengan nada cemberut.•Flashback On•Hari ini Yuri datang ke kantor Refandy, ia sudah duduk manis menunggu Refandy datang ke ruangan nya. Namun sampai saat ini Refandy belum muncul batang hidungnya yang mana membuat Yuri bosan untuk menunggu.Yuri yang duduk di sofa akhirnya berdiri dari duduknya, ia melihat sekeliling ruangan, "Ruangan yang elegan dan nyaman." Ucapnya lalu duduk di kursi milik Refandy.Dengan tidak tau malunya, Yur
Di salah satu Restoran ternama di Jakarta, dua sosok pria tampan tengah mengobrol dengan serius. Refandy dan Rama tengah curhat satu sama lain sambil makan siang, di tempat biasa mereka suka bertemu jika sedang berada di luar.''Jadi apa yang mau Elu lakuin?" tanya Rama, saat sang sahabat sudah selesai dengan ceritanya.''Tentu saja gak akan gue lepasin dia, sebisa mungkin gue lakuin pendekatan secara perlahan ... setelah ada celah untuk mengikatnya, ahh baru tuh."Rama mengangguk. ''Selamat berjuang Bro.'' Rama menyemangati sambil menepuk pundak Refandy.Mereka berdua pun makan dengan tenang saat pesan sudah mereka sudah datang, namun tak berapa lama ... seorang wanita cantik menyapa Rama yang membuat Refandy dan Rama menoleh secara bersamaan.''Ryanti.'' ucap Rama tersenyum manis dan berdiri untuk cipika cipiki bersama wanita cantik di depan nya ini.Sedangkan Refandy memutar matanya dengan malas, ''Dasar dokter cabul.'' Cibir Refandy dalam hati, lalu melanjutkan makan tanpa mau meng
Cinta itu tidak bisa dijelaskan seberapa besarnya, orang mungkin menilai cinta itu sebesar dunia, samudra, bahkan langit. Namun tidak ada seseorang pun yang bisa menakar seberapa besar cintanya dengan logika. Saat pagi datang, senyumanmu memeluk pikiranku, saat siang datang kau bagaikan payung yang selalu membuatku teduh, dan saat malam kau adalah kehangatan yang selalu membuatku jauh dari kedinginan.Send...Seorang pria mengirimkan status di halaman media sosialnya, iq tersenyum memandang jendela bus yang sebentar lagi akan sampai di kota tujuan nya.Salehudin, yang biasa di panggil Kang Udin. Tengah berada di dalam bus menuju kota Jakarta untuk menyusul belahan jiwanya.Dia akan menjemput Kimmy, dan membawanya pulang ke kampung halaman dan mengajaknya untuk menikah. Karna dunia Udin hanyalah ada Kimmy seorang.Tak berapa lama, bus itu berhenti di terminal dan sang kenek berteriak jika sudah sampai di kota Jakarta.Udin dan satu anak buahnya turun dari bus, melihat ke kanan dan ke
Supir suruhan Refandy pun sudah datang untuk menjemput Kimmy, supir itu keluar dari mobil dan mengetuk pintu kamar kimmy.Tok. Tok. Tok.''Selamat siang Nona, mohon maaf, saya supir suruhan Tuan Refandy untuk menjemput anda.''"Baik Pak, ini sudah selesai."Kimmy mengaguk dan membawa tasnya keluar, lalu ia berpamitan kepada Marni. ''Aku akan main sesekali kesini, jika aku dapat libur Mar.'' Ucap Kimmy memeluk Marni.''Oke, baaay ...'' Marni membalas pelukan sahabatnya, lalu melambaikan tangannya ketika melihat Kimmy masuk kedalam Mobil. •Sedangkan di kantor, Refandy mendapatkan kabar jika Kimmy sudah di jemput dan sekarang menuju apartemen.Refandy pun berinisiatif untuk pulang dari kantor dengan cepat, ia sudah tak sabar melihat sang pujaan hati yang sudah berada di apartemen miliknya."Jeffry, aku akan pulang terlebih dahulu.""Apa Tuan baik-baik saja?""Aku baik, hanya saja sedikit pusing dan ingin istirahat.""Baik Tuan."Refandy pun masuk kedalam lift, setelah ia mengabari Sekr
Ponsel kimmy terus saja berbunyi tak henti-henti nya, yang mana membuat Kimmy kesal setengah mati. Terutama dia malu karna ada majikannya.''Angkat lah Kim, siapa tau penting.'' ucap Refandy.''Tidak penting Tuan.'' jawab Kimmy yang sudah tau siapa nomer yang menelpon nya.''Kenapa si Udin, bisa tau nomer hp ku yang baru yaa.'' Gumam Kimmy dalam hati, lalu Kimmy langsung menonaktifkan ponselnya karna tidak enak hati pada majikan baru nya.Tak berapa lama ... mereka telah sampai di apartemen dengan belanjaan yang menumpuk, kedua tangan mereka penuh dengan kantung keresek dan di bantu oleh satpam apartemen."Terima kasih sudah membantu Pak." Ucap Refandy."Sama sama Tuan, sudah kewajiban kami."Sedang Kimmy yang berada di dapur, dengan telaten merapihkan barang belanjaan nya ... menata barang di kulkas dan lemari dengan rapih.''Kimmy kau belum selesai? perlu aku bantu?" tanya Refandy melihat Kimmy yang masih memasuk'kan makanan kedalam kulkas.''Belum Tuan, sedikit lagi.'' jawab Kimmy,
Dua minggu telah berlalu•Dua pria dari kampung halaman, berniat mencari sang pujaan hati yang belum dia temukan. Sudah dua minggu telah berlalu ... Udin dan Jamal mencari Kimmy dari ujung Jakarta ke ujung Jakarta, namun belum ada tanda tanda ilham yang mempersatukan dirinya dan sang pujaan hati.Udin dan Jamal mencari butik MN, di mana Marni dan sang pujaan hati bekerja, sudah dua minggu dia dan anak buahnya menelusuri kota Jakarta namun nihil.Bahkan dia rela tidur di depan toko, padahal dia bisa tidur di hotel jika dia mau, karna Udin termasuk anak orang kaya di kampung halaman nya.Dari siang ke malam, malam berganti siang, waktu terus berputar hingga kaki Udin dan Jamal begitu lelah untuk melangkah.Mereka pun kini duduk di kursi halte, sambil melihat kanan kiri dan memijat kaki mereka masing-masing.Namun netra mata Udin tak sengaja melihat Marni di sebrang jalan sana, membuat Udin membelalak'kan kedua matanya.Udin pun menajamkan pengkihatan nya, bahkan mengucek kedua matanya u