Share

Hidup Mati Hanya Tuhan yang Tahu

Bunyi sirine ambulans yang meraung-raung sepanjang jalan dari Rumah Sakit Citra Medika menuju ke RSJ Dr. Soeharto Heerdijan membukakan perjalanan menembus kemacetan lalu lintas sore itu di jalanan ibu kota.

"May, aku mau pesan ke kamu sesuatu," ujar Ananda yang duduk bersebelahan dengan Maya di bangku penumpang mobil sedan AUDI A6 hitam itu.

"Apa Mas Nanda? Maya dengerin," sahut istrinya dengan penuh perhatian menoleh ke arah Ananda.

Selama mengurus biaya administrasi Nyonya Astrid di Rumah Sakit Citra Medika tadi memang Ananda sudah memikirkan segalanya terkait urusan wasiat mendiang Andre. Dia lalu melanjutkan perkataannya, "Jadi aku mau kamu untuk hanya memantau saja mamanya Andre melalui dokter yang merawatnya. Jangan pernah temui dia lagi secara langsung. Ini demi kebaikan kamu—kebaikan kita juga. Wanita yang gila itu berbahaya dan bisa menyerang kamu karena mentalnya terganggu."

Maya terdiam dan berpikir, dia pun mengerti maksud baik suaminya. Memang tadi pun Ananda sempat ceder
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status