Share

empat belas

Ambar dan Alif sudah siap di atas motor, bocah yang masih belajar di Pendidikan Usia Dini itu duduk di depan ibunya, keduanya terlihat ceria seperti hari-hari sebelumnya. Sesekali membalas sapaan tentangga yang kebetulan lewat.

Ambar sudah bisa tersenyum, mata yang beberapa hari terakhir tampak redup kini kembali berbinar. Wanita penyuka kopi tanpa gula itu sudah memutuskan untuk melepaskan. "Aku berhak bahagia, dan bahagiaku tak selalu dengan Rudi" Itu yang selalu dibisikkan pada dirinya sendiri. "Aku kuat, aku bisa!" Kalimat sederhana yang mampu merubah jalan pikirannya.

"Alif udah siap?" tanya Ambar setelah memasangkan helm bergambar Bobo boy pada putranya itu.

"Udah," sahut bocah sambil mengangguk penuh semangat.

"Baca doa dulu yuk," ajak Ambar, keduanya pun membaca doa naik kendaraan seperti yang dipelajari Alif di sekolahnya. Di sepanjang jalan Alif bercerita banyak hal, termasuk pertemuannya dengan Santi yang katanya menyeramkan.

"Bunda ndak tahu sih, dia benar-benar menyeram
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sri Gati
laki-laki kyk Rudy mah ke laut aj, tau rasa dia klo kn penyakit kelamin
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status