Share

BAB 6 SKY

Kantor Sky masih berada di kawasan jalan utama Fourth Avenue, tidak jauh dari apartemennya, dia cuma memerlukan waktu tidak sampai sepuluh menit untuk sampai di kantor tersebut. Gedung dua puluh lima lantai itu sekarang sudah dia jadikan sebagai aktor utama untuk induk perusahaannya. Sebuah kantor yang megah di kawasan paling elit.

Sky jadi semakin sibuk karena selain memegang jabatan CEO untuk perusahaannya sendiri, sekarang dia juga harus menduduki kursi kepala dewan direksi untuk beberapa anak perusahaanya, belum lagi dia harus mengurus seorang remaja. Baru saja Sky sampai dan sekretarisnya langsung memberi tahu jika Celine ingin bertemu. Sky merasa dia juga harus segera membereskan masalahnya dengan Celine jika tidak mau hidupnya semakin repot.

Celine menyusul Sky di kantor sebab dari kemarin lusa Sky tidak bisa dihubungi. Celine memang akan selalu rewel jika Sky tidak mengangkat telepon atau membalas pesan. Tiba-tiba Sky juga jadi ingat untuk memberikan ponsel untuk Lizie agar dia juga lebih mudah mengontrol gadis itu, karena Sky masih harus bekerja seharian untuk mengurus semua kesibukannya sejak tidak ada Gerald.

Celine langsung masuk begitu saja ke ruang kerja Sky dan duduk di tepi meja mendekati Sky yang masih tidak berpaling dari layar monitornya.

Sky yakin Celine sengaja membuka sedikit pangkal pahanya untuk ia sentuh.

"Kita sudah lama tidak bercinta!"

"Ini masih pagi. "

"Aku merindukanmu, Sky."

Setelah pikiran kotornya tadi pagi kenapa Sky malah kembali didatangi mahluk seperti ini. Celine Dawson sama sekali bukan wanita yang buruk dan dia sedang duduk di tas mejanya menawarkan diri untuk dijamah. Jika saja otak Sky tidak sedang terlalu penuh pasti dia sudah merentangkan kaki wanita itu sejak tadi, tapi kali ini Sky menggeleng dan menjambak ikal di kepalanya yang sudah rapi.

"Lihat apa saja yang harus kukerjakan sejak ayahmu tidak ada."

"Kau tinggal menunjuk seorang profesional untuk mengurus perusahaan agar kau bisa lebih bersenang-senang selagi kau masih muda, karena tidak ada gunanya hidup santai saat kau sudah setua ayahku dan penyakitan!"

"Ingat dia ayahmu dan baru meningal beberapa pekan, harusnya kau masih sering-sering mengunjungi makamnya!" tegur Sky untuk keacuhan Celine ketika membicarakan Gerald.

"Apa kau benar-benar tidak tahu jika dia tidak meninggalkan apa-apa untukku dan malah memberikan warisannya pada anak haram!"

Sky langsung terkejut melihat wajah Celine yang memerah dan nanar sudah hendak menangis. Sky baru sadar jika wanita itu kemari untuk mengadukan nasibnya.

Karena Sky hanya terlihat syok menatapnya, Celine pun kembali bercerita. Celine menceritakan semua surat wasiat yang telah dibacakan oleh notaris ayahnya, mengulang persis seperi yang pernah Sky dengar.

"Aku bahkan tidak tahu siapa Alizia Moris!" kecam Celine dengan marah karena kemunculan anak haram yang baru merampas semua miliknya.

"Kemarilah." Sky menarik Celine untuk duduk di atas pangkuannya.

Karena Sky tidak pandai menghibur wanita dengan kata-kata jadi dia langsung meremas buah dadanya dan membiarkan Celine menggeliat gelisah merapatkan pinggul. Bibir mereka sudah saling tertaut dan Sky sudah mulai melepasi kancing kemejanya.

"Apa kau masih punya pengaman?" tanya Celine yang sepertinya juga sudah tidak tahan.

Sky mengambilnya dari dalam laci dan memberikannya kepada Cline. Wanita itu juga sedang sibuk melucuti ikat pinggang dan kancing celana Sky dengan tidak sabaran.

Sky sendiri masih sibuk mengulum kedua buah dada Celine yang ranum dan semakin penuh sejak wanita itu menjalani operasi tiga tahun lalu hanya untuk menyenangkannya.

Sky membiarkan Celine menyisihkan pakaiannya sendiri dan menyelipkan Sky ke dalam intinya yang lembut dan hangat. Wanita memang mahkluk yang nikmat apalagi Sky juga sudah hampir satu minggu tidak bercinta karena terlalu penat dengan masalah.

Sky membiarkan Celine bergerak untuk dirinya dan mencengkram pinggulnya agar lebih keras. Celine tahu jika Sky bukan pria yang gampang puas dengan wanita. Setelah Celine kepayahan mengikuti kemauannya Sky segera memutar tubuh wanita itu dan menelungkupkannya keatas meja untuk dia dorong sendiri.

"Oh, Sky !" Celine memekik kaku karena datang lebih dulu lagi, tapi nampaknya Sky belum juga usai karen masih sangat keras dan kaku.

Sky terus menghentak kuat dan mendesak pinggul Celine agar menjepit dan menenggelamkannya dalam-dalam. Celine sudah pasrah dengan tubuh bergoncang-gocang di atas meja membiarkan Sky menyelesaikan hasratnya.

Sudah tidak terhitung berapa kali Sky menyetubuhinya, meskipun Sky bukan yang pertama bagi Celine tapi Sky adalah pria yang paling pandai mengajaknya bercinta. Celine bisa mendapatkan dua sampai tiga kali pelepasan hanya dalam sekali bercinta dengan Sky yang terlalu pandai memainkan wanita.

Celine masih terkulai lemas di atas meja setelah Sky mencabut dirinya.

"Nikahi aku Sky...."

Sky baru membuang latex tipis menjijikkan itu ke dalam tempat sampah ketika kemudian melihat Celine yang masih memerah setelah klimaks yang dia berikan.

Sky tidak bisa menjawab keinginan Celine karena dia merasa sedang tidak bisa memberikan pernikahan kepada siapapun. Jika dulu Sky ingin menikahi Celine, tentu karena jelas ada tujuannya. Tapi sekarang Sky benar-benar ragu bila dirinya bakal mau menikah dengan siapapun. Sky hanya menyaruk kembali rambut di kepalanya dengan jari kemudian duduk untuk melihat Celine.

"Aku tidak bisa," enteng pria itu.

Celine langsung bangkit.

"Apa lagi yang kau tunggu sekarang papaku sudah tidak ada dan kau juga sudah mendapatkan apa yang kau inginkan!"

"Aku tidak ingin menikah."

Celine langsung membulatkan matanya menatap Sky dengan luar biasa tidak percaya.

"Apa maksudmu?"

"Aku tidak akan menikah dengan siapa pun!" tegas Sky benar-benar seperti pria tanpa hati.

Celine langsung bangkit berdiri dan menamparnya, tapi Sky tetap tidak bergeming.

"Jadi kau anggap apa hubungan kita selama ini?" tuntut Celine dengan bibir berdesis.

"Kita sama-sama menikmatinya."

"Kau benar-benar brengsek, Sky!" Celine buru-buru kembali membenahi pakaiannya mengikat rambutnya yang kusut dan menyambar tasnya untuk bersiap pergi. Tapi sebelumnya dia kembali menatap Sky yang masih duduk dengan ikat pinggang belum kembali ia benarkan.

"Silahkan kau tidur dengan pelacur manapun, tapi kau tidak akan menikah dengan siapapun kecuali denganku!" ancam Celine sebelum benar-benar pergi.

Sky hanya memukul meja setelah Celine pergi. Seharusnya Sky memang tidak mengajak wanita itu bercinta seperti tadi dan membuatnya merasa buruk seperti ini. Padahal jika Sky sekedar menginginkan wanita dia bisa memanggil wanita manapun yang dia mau sepuasnya tanpa harus melibatkan masalah dengan Celine Dawson lagi.

Sky berdiri di dekat bingkai kaca memperhatikan lalu lintas di jalan utama Fourth Avenue dari jendela kantornya di lantai lima belas. Sky telah memiliki kantor ter elite lengkap dengan griya tawang super mewah di pusat jantung dunia yang terkenal sebagai kawasan paling mahal. Sky memang sudah memiliki segalanya tanpa perlu melibatkan diri dengan wanita. Perusahaan keuangannya sekarang sudah memiliki seratus lebih anak perusahaan di Amerika dan Eropa. Sekarang Sky juga sudah mendapatkan kursi jabatan yang sudah lama dia inginkan dan selama Alizia Moris ada dalam genggamannya artinya tidak perlu ada yang mesti Sky cemaskan mengenai posisinya. Hanya anak itu kuncinya sekarang.

Walaupun brengsek Sky juga seorang jenius dia tahu apa yang mesti ia lakukan. Mungkin dia akan segera menunjuk seorang CEO untuk menangani induk perusahaannya agar dirinya bisa jauh lebih fokus untuk mempertahankan kursi jabatannya sebagai kepala dewan direksi dan pemilik hak veto atas delapan puluh persen sahamnya dan Alizia Moris yang juga berada dalam genggamannya. Vivian tidak akan bisa berbuat apa-apa untuk melawannya. Tak peduli selicik apapun wanita ular itu Sky tidak akan membiarkannya mendapatkan Alizia Moris. Karena Sky tahu, setelah mendengarkan wasiat dari suaminya pasti sekarang Vivian juga sudah gencar untuk mencari keberadaan anak haram Gerald dan mengutus putrinya untuk menjeratnya dalam pernikahan. Kadang Sky juga heran bagaimana Gerald tidak pernah sadar jika dirinya telah meniduri wanita serakah macam itu selama puluhan tahun.

Komen (10)
goodnovel comment avatar
Fauziah Zie
udah gak diragukan lagi novelnya Jemy adam... pasti seru
goodnovel comment avatar
Endang Heriawati
lanjut dong
goodnovel comment avatar
Kasut Murah
Hahaha sky ku pikir perempuan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status