Dengan merendahkan seluruh harga dirinya Celine kembali lebih dulu menghubungi Sky karena lelah menunggu Sky yang tidak juga berinisiatif untuk minta maaf setelah pertengkaran mereka kemarin. Sky dan Celine bukan dua orang yang baru berhubungan untuk satu atau dua tahun, mereka sudah pernah berulang kali bertengkar seperti ini tapi biasnya Sky akan mulai membujuknya setelah beberapa hari. Tapi kali ini ternyata Sky belum juga ada kabarnya. Bahkan ponselnya semakin sulit dihubungi dan beberapa kali malah sengaja dimatikan. Padahal kemarin Celine mendengar Sky sedang berada di klub malam bersama teman wanitanya, artinya Sky juga sedang tidak terlalu sibuk jika hanya untuk mengangkat telepon. Celine kenal beberapa wanita murahan yang sering dibawa Sky ke ranjangnya, bahkan sebagian justru teman dekat Celine sendiri. Karena itu Celine sudah tidak mau lagi percaya dengan teman wanita manapun yang sering mengaku sahabat tapi ternyata juga suka berbagi tubuh dengan kekasihnya.
Sky m
Apartemen Sky memiliki lima kamar utama dan menempati dua lantai sekaligus. Seluruh dinding yang menghadap ke sisis timur terbuat dari kaca berbingkai baja dan langsung menyambung ke sisi balkon yang sangat luas serta memiliki atap yang bisa di buka saat hari cerah. Cahaya matahari akan selalu masuk dengan melimpah di siang hari sehingga membuat tiap ruangan dengan perabot yang bergaya moderen minimalis itu terlihat semakin luas. Benar-benar simbol tempat tinggal pria yang praktis, bersih, dan telihat rapi dengan semua furniture minimalis berwarna abu-abu dan gelap. Sebuah meja pantry yang sangat besar menghadap langsung ke sisi kaca bersebelahan dengan kolam renang. Pantry yang luas tersebut juga langsung menyambung langsung ke ruang tengah tanpa sekat. Ada sofa abu-abu berukuran ekstra dan layar televisi super besar menempel di dinding tepat di depan sofa melengkung tersebut. Sky suka menyaksikan pertandingan bola jika ada waktu senggang karena itu dia perlu TV dengan layar lebar,
Sky sedang dalam pertemuan penting bersama Jeremy Loghan pemilik baru dari Loghan Group yang selama ini dianggap sebagai pesaing sengit mereka. Ini adalah pertemuan pertama mereka setelah sekian lama hanya saling mendengar sepak terjang masing-masing yang juga tidak pernah dianggap akur oleh mata media.Sky duduk berhadapan dengan Jeremy Loghan yang baru menyimak kembali beberapa poin kesepakaan yang dibacakan oleh sekretarisnya."Melangkahkan kaki ke pintu Loghan sudah merupakan resiko besar untukku, tapi aku tetap akan menawarkan kerja sama ini tanpa syarat dan jaminan," tegas Sky dengan begitu percaya diri ketika menegakkan punggungnya menatap Jeremy Loghan yang belum bergeming menanggapi tawaran bisnisnya.Sky berinisiatif untuk menawarkan kerja sama dengan Loghan Group setelah selama ini Gerald lebih bersikukuh untuk bekerja sendiri. Keputusan Sky kali ini memang dianggap sangat berani dalam kepemimpinan barunya yang di anggap beresiko. Semua mengenal nama
Sudah lewat dua minggu Lizie tinggal bersama Sky dan sudah hampir sekarat karena bosan. Dia hanya dikurung sendirian sedangkan Sky terlalu sibuk dengan dunianya sendiri.Lizie sudah ribut dan mengerutu untuk diijinkan keluar tapi Sky tetap tegas melarangnya."Apa kau juga tidak akan keluar di hari Libur?" pancing Lizie yang sudah bosan duduk di sofa seperti orang bodoh tanpa kegiatan berguna."Aku akan menemanimu," kata Sky tapi masih sambil mencermati layar ponselnya dan tidak menghiraukan Lizie yang sudah nyaris mati karena diabaikan."Menemani duduk diam! "sarkas Lizie untuk mengkritik keacuhan Sky."Baiklah apa yang kau mau?" baru Sky meletakkan ponselnya kemudian menoleh pada Lizie.Lizie juga langsung berpikir memang apa yang bisa dia lakukan, sementara Sky tetap tidak akan mungkin mengijinkannya keluar rumah."Bagaimana jika kita berenang!""Berenang!" kaget Sky."Kita taruhan berenang!" tegas Lizie sambil mengang
"Sky aku mau keluar...." Lizie semakin sering merengek untuk diijinkan keluar karena sudah benar-benar bosan nonton film dan berenang di balkon sementara Sky tetap saja sibuk sendiri dan susah ditemui jika Lizie tidak bangun pagi-pagi. Akhirnya seperti hari ini, masih pagi dan Sky baru bangun ketika Lizie sudah mengekor di belakangnya seperti anak balita yang sedang rewel. "Nanti gurumu akan mulai datang." "Aku tidak mau!" keras Lizie yang merasa terus diabaikan pendapatnya. Sky langsung berhenti karena sepertinya Lizie tetap bersikeras akan semaunya sediri. "Sebaiknya kita membuat peraturan!" Sky menjentikkan jari telunjuknya di depan Lizie ."Aku akan mengajakmu keluar satu kali dalam sebulan jika kau bisa menyelesaikan pelajaranmu dengan tertib!" "Satu kali seminggu !" tawar Lizie. "Tidak, hanya satu kali sebulan!" tegas Sky. "Aku juga tidak sepenganguran itu hingga bisa mengajakmu keluar tiap akhir pekan!" "Baiklah,
Keesokan harinya Sky benar-benar mengirim guru laki-laki untuk Lizie. Bukanya senang Lizie justru semakin kesal. Lizie langsung menjatuhkan gelas di tangannya yang masih berisi air mineral ketika melihat pria botak berkacamata yang baru dia persilahkan masuk itu tersenyum padanya dengan kawat gigi berkilau. Pipinya terlalu montok untuk ukuran orang dewasa tapi perutnya terlalu buncit untuk ukuran anak-anak yang cuma sekedar hobi makan. Bahkan tingginya tidak sampai sebahu Lizie. Secara keseluruhan dia benar-benar bulat, dan mungkin akan mengapung jika Lizie mendorongnya ke kolam. [Sky kenapa kau mengirim pelampung kemari!] Lizie langsung mengirim pesan kepada Sky. [Itu tetap laki-laki seperti yang kau minta] [Dia juga pandai berenang!] tambah Sky sebelum langsung mematikan ponselnya dan memasukkannya ke dalam laci. Sepertinya masalah Sky tidak berhenti sampai di situ karena beberapa menit kemudian Celine Dawson tiba-tiba sudah berdiri
"Cepat buat aku hamil! " Celine menyeret Damian Marfield yang baru masuk ke apartemennya.Pria itu juga segera mendorong Celine dengan tidak sabaran. Damian melepas ikat pinggang dan resleting celananya sambil berjalan. Bibir mereka sudah saling bertautan seperti hendak menelan satu sama lain seperti dua orang yang sedang kelaparan. Celine yang sudah siap dengan lingerie tanpa pakaian dalam membuat pria itu lebih mudah untuk segera memasukinya. Celine juga sedang tidak ingin bermain dengan pengaman dan tidak ada pria yang tidak menyukai hal itu."Oh! " pekik Celine yang sepertinya juga sangat menyukai rasanya.Damian Marfield memiliki otot keras seperti torpedo dan mengisinya dengan sesak ketika pria itu melakukan penetrasi sambil berdiri.Damian mendesak tubuh Celine ke dinding terus memompanya seperti ketika dirinya sedang push-up di lantai gym. Celine Dawson juga wanita yang tidak kalah nikmat. Wanita yang serba mahal tentu juga memberikan kenikmatan g
"Kau yakin tidak apa-apa?" Sky memeriksa tubuh Lizie lebih teliti."Tidak, karena kau segera datang." Lizie menatap Sky yang sedang membenahi bahu gaunnya yang miring karena sedikit koyak."Sungguh maafkan aku, Lizie.""Aku tidak apa-apa.""Lain kali kau boleh memilih kemana ingin keluar." Sepertinya Sky masih merasa sangat bersalah karena kejadian tadi."Akan kuingat yang ini!" Lizie berusaha menanggapinya dengan santai agar Sky tidak terus mencemaskannya dengan berlebihan. "Ingat saja baik-baik lain kali kau akan mengajakku keluar dan aku boleh memilih!"Sky mengangguk, sepertinya Sky juga baru sadar jika menjaga gadis muda tidak
Sepertinya Lizie juga tidak kehabisan cara untuk membalas Sky, Dia mulai bertingkah seenaknya sendiri dan mengabaikan semua aturan, termasuk tentang larangan memakai pakaian renang. Lizie sengaja berenang hanya dengan menggunakaan bikini. Kebetulan di rumah siang itu hanya ada dirinya dan Emma yang dari tadi cuma duduk di sofa karena mereka tidak saling bertegur sapa. Sebenarnya Emma sudah beberapa kali menyapa lebih dulu tapi Lizie terang-terangan menolaknya. Lizie memang bukan gadis yang bisa berbasa-basi dia akan menyampaikan apapun yang tidak dia suka. Jadi dari tadi Emma juga hanya sesekali memperhatikan Lizie yang sedang berenang dan seketika tidak bisa membayangkan bagaimana Sky sudah tinggal dengan gadis muda seperti itu setiap hari. Walaupun masih sangat muda Lizie sudah memiliki tubuh yang sangat sempurna sebagai wanita. Mustahil Sky samasekali tidak memiliki pikiran apa-apa jika melihat gadis muda dengan bikini berkeliaran di rumahnya. Emma sangat paham se