Share

KEMBALINYA PANCA

Sangat familier, hingga sontak mata Wira mendapati sebuah cahaya kebiruan memancar di udara dan jatuh bak meteor tidak jauh di depannya. Bunyi ledakan energi terdengar jelas, seiring hempasan angin yang cukup hebat meluas ke segala arah.

"Mustahil. Apa aku tidak salah lihat?" celetuk Wira. Kemudian dia berucap lirih, sedikit tertegun. "Tuan?"

Di sisi lain, Huzen juga membulatkan matanya. "Apakah ini ...?"

Siapa lagi kalau bukan Panca. Terlihat dengan raut tegas, Panca mengayunkan pedang, seiring percikan petir menyelimuti tubuhnya. Hanya butuh sekian detik, para binatang siluman di tempat itu terpental hingga tewas setelah menerima serangan Panca.

"Tuan? Tuan!"

Wira berlari ke arah Panca dengan perasaan sangat senang. Huzen juga menyusul. Tanpa basa-basi Wira memeluk Panca, yang saat itu Panca terdiam sejenak dengan tidak membalas pelukannya.

"Tuan? Awalnya aku sangat mengkhawatirkanmu, kemudian percaya kau tidak akan kembali, aku pikir aku tidak akan bisa lepas dari merindukanmu. Dan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Muhammad Sulhan
Jangan bikin sampah aja,,,
goodnovel comment avatar
Rudy Goreng
huhhhhh edan iye mah Thor tamat sugan
goodnovel comment avatar
Rudy Goreng
parah moal up Dei digana iye...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status