Share

BAB 20

Pepohonan rindang berdiri kokoh. Gadis itu bersandar kepadanya. Hembusan angin menerpa helai rambutnya yang tergerai. Membaca sebuah novel romansa tahun 90-an. Earphone di telinga membuatnya tak peduli berisik dan lalu lalang orang bertebaran. Seakan punya hidupnya sendiri tanpa peduli orang sekitarnya. Ketenangan sederhana itu seketika pecah. Si laki-laki yang tampangnya menyebalkan sebab merasa jadi manusia paling tampan.

Diraihnya earphone di telinga sebelah kanan Elzora. Tanpa permisi tangannya hampir pula merangkul. Untungnya gadis dengan baju berkaos hitam itu segera menyadari kehadirannya.

"Apa-apaan nih!" Menepis tangan yang hampir merangkulnya. Sebelah earphone dari telinga laki-laki itupun terlepas.

"Apa kabar Zo? Aku cuma kangen, memang nggak boleh ya..."

"Eng..nggak!" Membalik badannya lalu lekas pergi. Pergelangan tangannya diraih dengan cepat.

"Nanti dulu, aku mau ngomong," seru Andrean.

"Apa lagi Ndre!?" balasnya ketus. Membua

Mae Takata

Kemanakah Elzora akan pergi? Siapakah sosok pelukis Art Style sesungguhnya? Kepada siapa hati Elzora akan tertambat? Nantikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut pada BAB selanjutnya :) Happy Reading and STAY TUNE!

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status