Sudah tiga hari semenjak tugas yang belum terselesaikan itu, Vika benar-benar dibuat sibuk,bahkan untuk membalas chat dari Angga pun perlu waktu yang lama untuk Vika membalas.
Gadis bernama lengkap Avika Putri itu tiba dikampus sekitar jam sebelas siang masih ada waktu untuknya bertemu Angga sebelum kelas dimulai lima belas menit kemudian.
Gadis yang berkulit putih itu tampak anggun mengenakan warna pink soft. Rambutnya yang panjang diikat ekor kuda, sederhana tapi justru terlihat manis dan menggemaskan.
Angga yang menyadari kedatangan Vika langsung beranjak dari tempat duduk yang dia tempati, Vika sedikit terkejut karena melihat Angga duduk bersama seorang wanita, Tak butuh lama dia langsung menyapanya.
"Angga maaf ,dari kemarin pegang ponsel hanya buat cari materi,aku dapat tugas banyak banget dari pak Riki, jadi blas chat kamu lama"
"Gak apa-apa kok,aku ngerti memang pak Riki agak rewel soal tugas, ya udah Vik, duduk yuk abis ini kelas akan di mulai". Vika hanya mengangguk dan langsung mengikuti langkah Angga.
Tanpa mereka sadari Pak Riki sudah didepan pintu, pria itu memang terlihat kaku tapi sebetulnya dia sangat menarik, senyumnya pun manis, banyak siswinya yang diam-diam suka cari perhatian dan tebar pesona. Tapi sayang auranya yang kaku sedikit membuat para gadis itu takut,, tak jarang juga ada yang terang-terangan menyatakan cintanya dan minta dinikahi langsung olehnya.
Sepuluh menit sudah materi dibahas tapi mata Pak Riki tetap saja fokus ke Vika, hingga membuat Vika salah tingkah. Hingga materi berakhir dan Pak Riki memanggilnya.
"Tugas yang saya beri masi bnyak yang harus direvisi, jangan buat saya menambah tugas kamu, fokus selesaikan tugas dengan baik jangan habiskan waktu sia-sia apalagi dengan laki-laki yang sama sekali tidak membantumu menyelesaikan tugas". Vika menunduk dan menatap diam-diam pak Riki.
Apa ada hubungan tugas sama laki-laki? oh dasar bisanya cuma nyuruh-nyuruh aja, dalam hati vika tapi tak ada yang bisa dia ucapakan selain iya pak saya akan selesaikan secepatnya.
Sementara Angga menunggunya di parkiran motor,tak lama Vika datang dan mereka pergi untuk makan siang.
"Vik, aneh baget pak Riki kenapa tugasnya cumak buat kamu aja ya,? Vika menggeleng dan langsung mnyelanya " entahlah mungkin dia benar-benar gak suka sama aku mangkannya cari-cari alasan, yaudah lah aku pasrah aja, tugasnya gak sulit kok cumak menyita waktu aja, gak apa-apalah penting itu tidak berpengaruh sama nilaiku,"
Angga sebenernya cuek,tapi belakangan merasa aneh dengan sikap pak Riki yang dinilainya terlalu berlebihan..
Hai teman-teman pembaca yang baik.. Semoga buku ini menghibur ya.. Maaf jika masih jauh dari sempurna.. Semoga buku ini jadi pembelajaran untuk kita semua, diambil baiknya dan dibuang buruknya ya.. Terimakasih semuanya..
Weekend ini benar-benar hari santai untuk Vika, tugas sudah selesai tinggal menunggu hasil. Dia berharap kali ini tidak ada kesalahan dari smua tugas yg sudah sangat susah payah ia selesaikan itu. Saat tengah duduk dihalaman depan rumah, tiba-tiba saja sesosok pria bersahaja datang menghampiri,wajahnya terlihat serius dan terlihat jelas ada yang akan disampaikan pada gadis manis dan masi lugu dan menggemaskan itu.. " Vika, ada yang ayah mau sampaikan, Vika hanya mengangguk dan langsung menatap wajah ayahnya dengan seksama "ayah sudah tua,tidak ada lagi hal yang ayah inginkan selain melihat gadis ayah jadi wanita yang solehah,mandiri dan bisa hidup bahagia dengan orang yang tepat," vika tetap diam dan menatap ayahny dengan tatapan hangat . "Ayah sudah ada pandangan siapa calon yang pas untuk anak ayah yang baik ini,"senyum diwajah ayahnya sangat tulus dan terlihat yakin bahwa Vika akan setuju saja dengan calon nya.
Waktu menunjukan jam tiga sore,bell rumah juga sudah berbunyi,uhh rasanya dada Vika seperti mau meledak.. Sore itu Vika mengenakan Dress sederhana dan sedikit riasan makeup yang natural yang semakin menonjolkan ke cantikannya. "Vika.. Ayo turun tamunya sdh datang, ibu vika mengetuk kamar vika.. lalu Vika pun melangkah mengikuti ibunya.. Vika melihat sekeliling ruang tamu,dan matanya membelalak saat memandang lelaki berkemeja batik itu, bahkan vika termangu dan tidak sadar semua orang telah memperhatikannya.. sampai ayahny mengkaburkan pikiran Vika yang keman-mana itu.. "Vika,beri salam nak, ini Pak Burhan dan Ibu Ratna,, pak Burhan ini sahabat ayah dari kita Sma, dan di ujung sana nak Riki, yang kemarin sudah sempat ayah cerita sedkit tentang rencana ayah.. Vika langsung bergerak menuju calon mertuany itu dan memberi salam.. "Ayah,, Dia dosenku dikampus, jadi Vika udah sering
Tiga hari setelah Adu argumen Vika dan Angga tak saling chat, Angga ngambek sebelum Vika bisa memberi alasan yang pas untuk orang tuanya Angga tidak mau membahas apa-apa lagi. Vika merasa bersalah dan bingung,tapi nuraninya tetap tidak mau mengecewakan orang tuanya, bahkan Vika sadar akan kesalahannya, seharusnya memang tidak pernah mencoba-coba hubungan yang tanpa Restu agama dan orang tua. Dari awal yang polos tidak pernah mengenal laki-laki sampai bahkan Angga suka memaksany ikut pergi ke kosan dengan berbagai alasan, setiap ada jadwal kosong Angga tidak pernah membiarkan Vika pulang atau menghabiskan waktu lama-lama dengan teman wanitanya, dia begitu posesif dan menguasai Vika,,Vika yang penurut awalny tersanjung tapi belakangan dia sadar kalo ini semua salah, kalau memang Angga sayang sama dia harusnya dia yang menjaganya bukan malah mencuri kesempatan.. Awal malu-malu sampai berani gandeng-gandeng tangan bahkan sekarang dia selalu mencuri kesempatan ke
Vika sedang siap-siap untuk tidur dan waktu sudah menunjukan pukul sebelas malam,pas vika menyandarkan kepala kebantal kesayangannya,dering handphone nya berbunyi... Vika enggan menjawab karena sudah mengantuk tapi rasa penasarannya lebih kuat,jadi ia sedikit mengintip siapa org yang meneleponnya malam-malam begini.. "Ya ngga??tumben telephon malem-malem?" vika menjawabi "Vik, aku mau mintak maaf, kamu jangan nyerah ya sama hubungan kita.. "Ya Angga aku ngerti kok,tapi maaf aku sdh banyak dosa ga, aku gak mau nambah dosa lagi dan mengecewakan orang tuaku gaa, kalo kamu memang mau kita bertahan harusnya kita berdua langsung mendatangi ayahku ngga, dan bicara sejujurnya,, "Tapi vik kita kan masi kulia,belum waktunya kita kearah sana.. "Iya ngga aku juga ngerti tapi ayah kusudah tua dan dia mau liat aku bertemu laki-laki yang tepat menurut dia ngga,kan seharusnya kamu tunjukkan kalo kamu juga lelaki yang tepat ngga buat aku,, angga hanya
Ibu dan Vina adik Vika sedang sibuk menata makanan,, acra lamaran ini sederhana tapi tetap saja ada persiapan yang harus ditata dengan rapi.. Vika sedang menghias diri,Vika terlihat cantik mengunakan pakaian kebaya coklat dan make up soft.. dia tampak anggun , auranya terlihat bahagia padahal lamarannya bukan sama kekasih tapi sama dosen,tapi kenapa dia begitu antusias dia juga merasa aneh sendiri,, Mengingat Pak Riki yang manis tapi sedikit galak dan menybalkan itu,tapi justru semakin membuat Vika tertantang dan malah mau mencobanya... "Ayo-ayo masuk,, silahkan.. ibu vika mempersilahkan keluarga Riki masuk.. Acara itu berlangsung lancar dan semua keluarga terlihat bahagia,, kali ini Vika berjalan menuju Pak Riki,dan dia mau mulai mengakrabkan diri.. "Pak, sebentar lagi kita kan menikah, sebaiknya kita mulai mengakrabkan diri deh dari sekarang, jangan bicara pas cuma ngasih tugas aja pak.. vika memulai sambil bercanda agar tidak terlihat cangg
Sudah sepuluh menit Vika duduk dikantin kampus, dia sedang menunggu Angga.. Angga memberinya kabar chat singkat kemarin, "Vik, besok sebelum masuk kampus kita ngobrol dulu dikantin.. " Ya ngga, aku jg ada yang perlu aku omongin ke kamu".. Kelas sudah hampir dimulai tapi Angga tidak datang juga,vika memutuskan masuk kelas,, tak lama materi dimulai, Angga datang.. "Maaf pak saya terlambat,,dosen hanya mengangguk kan kepalanya, karena hanya terlambat sekitar sepuluh menit masi di beri toleransi, biasanya pak Viktor memberi toleransi waktu sampai lima belas menit, jika lebih dari itu mahasiswany disuruh tutup pintu alias tidak boleh masuk.. Vika memandang Angga dan tidak berkata satu katapun,vika menunggu waktu yang tepat setelah selesai kuliah nanti.. "Angga katanya tadi mau ngobrol dulu dikantin, kok kamu gak dateng sih.. "Maaf vik,tadi aku msi ada urusan.." mereka berjalan keluar dari kelas menuju ruang tuggu didepan kel
Vika bersyukur dan lega setelah menyelesaikan urusannya dengan Angga. Lalu ia berinisiatif untuk menghubungi pak Riki dia ingat dlu pernah menyimpan kontaknya pas diberi tugas.. Vika : pak ini saya Vika, saya mau bilang kalo saya sudah mengakhiri hubungan saya dengan pacar saya Vika : jadi saya mintak tolong agar bapak tidak memberi tahu keluarga sya. Vika : saya tidak mau menyakiti dan membuat orangtuaku kecewa. Vika : dan saya berharap pak Riki dan saya bisa memulai dan menyesuaikan diri, Vika : terimakasih Pak Riki : oke , bagus kalo gitu.. Singkat sekali jawaban dari pak Riki,belum jadi istrinya aja aku sudah pusing gimana kalo tinggal serumah sama orang yang kaku dan irit ngomong. Ya sudah lah yang penting kan aku sudah inisiatif dan berusaha memulai. Semoga saja besok tampangnya tidak jutek. Keesokan harinya Vika memakai kaos berkrah panjang dan rok
Tak lama pemandangan itu didepan mataku, tiba-tiba pak Riki memasuki kelas.. Semua berubah hening dan pak Riki memulai materi, entahlah vika tidak bisa berkonsentrasi rasanya kepalanya mau pecah terlalu banyak hal yang dia pikirkan, dan tanpa disadari wajahnya hanya menatap pak Riki saja, ternyata benar Pak Riki benar-benar dosen yang manis.. ucapnya dalam.hati.. Dia tampak gagah, tegas dan mempesona.. "Vik, mau sampai kapan kamu bengong gitu ,apa kamu mau pak Riki memberi kamu tugas lagi.. sari menyikut tangan vika yang duduk disebelahnya.. "Astaghfirullah,kaget aku.. gatau nih aku gak nyadar.. tapi masak pak Riki setega itu mau ngasih tugas calon istrinya, hahaha vika menjawab sambil tertawa.. sehingga membuat Riki menoleh dan menatap kearahnya.. Vika yang gugup langsung tertunduk malu.. Semoga dia tidak galak ya Allah, gumam vika.. Ternyata pak Riki memberi senyuman yang begitu manis keara