Share

Uang yang Diminta Kembali

Baru juga tiba di rumah, suamiku itu sudah membuatku sakit hati lagi. Apa tak bisa dia memperlakukan aku selayaknya pendamping hidup dan bukannya musuh.

"Setidaknya hargai orang yang bertamu di rumah kita. Aku malu liat kelakuanmu itu," serunya lagi.

"Itu karena dia Mbak Nita, mantan kamu. Makanya kamu marah sama aku.

Ingat gak kamu saat Ibu dan Adikku ke sini, jangankan menegur mereka, memperlakukan mereka dengan sopan pun enggak. Kamu tak menganggap keberadaan mereka!" jelasku panjang lebar.

"Akhir-akhir ini kamu selalu bantah perkataanku, Kinan. Apa kamu mau aku potong jatah uang belanjamu, hah?" Mas Bagas mengancamku.

"Silakan, Mas. Paling aku gak akan masakin kamu lagi. Uang belanja tak seberapa masih juga kamu ungkit-ungkit padahal kamu juga yang memakannya." sahutku tak takut.

"Baiklah, aku gak main-main dengan ucapanku," geramnya.

Pria itu lantas tidur dengan memunggungiku. Aku tak peduli lagi dengan kemarahannya. Jika pun dia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status