Share

Punya Rencana

Sehingga membuat Sagara menolehkan kepalanya kepada Andra. Lampu lalu lintas berwarna merah. Sagara menghentikan mobilnya.

“Kenapa lo bisa berpikir ke arah sana, Ndra?” tanyanya kemudian.

Andra mengendikan bahunya. “Hanya menebak-nebak. Jalan, Sagara. Udah hijau.”

Mobil itu kembali melaju. Tingkat penasarannya semakin tinggi tentang apa yang akan disampaikan oleh Suster Indah kepadanya. Ia ingin segera tiba. Ingin segera tahu, apa saja yang terjadi selama dua minggu itu.

Tiba di rumah sakit jiwa.

Sagara menggenggam tangan Hana dengan erat kemudian melangkahkan kakinya menuju ruang rawat sang mama. Diikuti oleh Andra di belakang mereka.

"It's okay, Sagara. Semuanya akan baik-baik saja. Mama kamu pasti baik-baik saja." Hana mencoba menguatkan sang suami.

Sagara lantas menerbitkan senyumnya kepada Hana kemudian menganggukkan kepalanya dan kembali melangkahkan kakinya menuju ruang rawat mamanya.

"Pagi, Sus!" Sagara menyapa Suster Indah setelah tiba di ruang rawat Mayang.

"Pagi, Mas Sagara
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status