Share

DiJemput Paksa

Keesokan paginya, Alin tengah bersiap menemui sahabatnya untuk membahas kerja sama yang sempat mereka rencanakan beberapa bulan sebelum perusahaan papi Alin bermasalah. Mereka membuat janji temu di cafetamia.

“Hay, Lin sudah lama ya di sini?” sapa sahabat Alin ramah.

“Oh hay Nov, aku baru datang kok. Duduk gih, aku panggil waiters lagi ya,” tawar Alin diangguki sahabatnya.

Mereka mulai fokus membahas bisnis yang akan mereka jalankan.

“Jadi gimana, Nov? Kita jadinya bisnis apa?” tanya Alin.

“Kenapa kita nggak mencoba buat bisnis skincare sama pakaian saja, Lin? Soalnya kalau dilihat-lihat fashion dan skincare itu nggak akan pernah ada habisnya, Lin. Kaum milenial zaman sekarang tidak pernah meninggalkan skincare dan outfit,” sanggah sahabat Alin.

Alin tampak berpikir sejenak, “benar juga yang kamu katakan, Nov. Tapi kita juga harus memikirkan risiko yang mungkin terjadi jika kita bergerak di bidang fashion, Nov. Kita harus mengikuti kiblat fashion zaman sekarang, sedangkan kalau kita
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status