Share

5

        Malam pun mulai semakin larut dengan keheningan malam yang sepi dan sunyi, hembusan angin yang memasuki kalbu membuat siapa pun dapat terlarut dalam lamuan nya. Sajak sajak puisi di tuliskan dan di untaikan di sebuah kertas diary, yang bersaksikan dinding dinding yang diam di depan wajah. Kertas demi kertas semakin terisi oleh sajak puisi dan diary yang dituliskan oleh Diana untuk seseorang yang masih ia cintai di masa lalu dan masih ada sampai saat ini jauh di lubuk hati nya yang sangat dalam, ya dialah Fahri kakak kelas nya saat SMP sekaligus cinta pertama bagi nya. Ingatan itu masih sangat jelas di dalam ingatan Diana, ketika awal iya bertemu dengan nya dan sekedar mengagumi yang kemudian terjebak dalam rasa suka dan akhir nya terluka sendirian. Tidak semua yang di nama kan cinta pertama akan berjalan dengan indah, mungkin tidak untuk Diana yang mendapat kan hal yang berbeda dan sangat sangat jauh lebih bermakna di dalam hidup nya, yaitu rasa nya di campak kan dan terjebak di dalam rasa suka dalam satu sisi. Mungkin saat itu Fahri yang terlalu membuka pintu kepada Diana dan menjanji kan hal indah pada Diana, dan Diana  terlalu berharap akan hal tersebut sampai akhir nya ia di jatuh kan setelah di buat terbang setinggi mungkin oleh Fahri. Kebanyakan kata-kata dan puisi yang di tulis oleh Diana adalah kata-kata yang belum sempat ia kata kan pada Fahri sebelum nya, ia bertemu terakhir kali bertemu dengan nya pada Mei 2017 dan setelah itu tidak pernah saling bertemu atau pun saling bertukar kabar.

Sesekali ada yang menanyakan kenapa Diana tak mau berpacaran, Diana selalu tersenyum saat mendengar kan hal tersebut, bukan nya ia tidak ingin suatu hubungan melainkan orang yang datang selalu saja salah. Dan kali ini, ia harus mengesamping kan masalah pribadi nya demi mengadu nasib pada sang ibu kota yang kokoh dengan ketegasan yang ada di wajah nya tersebut. Saat mulai memasuki masa perkuliahan pun berjalan cukup baik, karena sebelum nya mereka sudah mencoba saling mengenal via chatting grup kelas khusus jadi saat bertemu mereka setidak nya tidak terlalu meraa sangat canggung satu sama lain. Semula berjalan dengan apa yang semesti nya, Diana mendapat kan teman baru dan pengalaman baru di sini yang tidak bisa ia dapat kan jika diri nya hanya memilih tetap diam pada zona nyaman nya itu.

Kebanyakan teman satu kelas nya merupakan seorang karyawan kantor yang memiliki jam pulang pada sore hari, jadi setelah mereka menyelesai kan pekerjaan mereka di kantor mereka langsung menuju ke universitas untuk segera belajar, sungguh mereka adalah para strong woman dan super girl sejati yang tak hanya menuntut ilmu tetapi juga menjadi tulang punggung bagi keluarga nya. Mungkin jika Diana sudah mendapat kan pekerjaan diri nya pun pasti akan merasakan hal yang sama dengan teman-teman nya yang lain, sangat di sayang kan kelemahan Diana satu-satu nya adalah mudah untuk merebahkan badan nya di tempat tidur.                Saat Diana tengah asik mengscroll pesan lama nya dengan Fahri tiba-tiba ada sebuah notif dari Fahri, dengan ragu ia pun memencet layar tersebut dan menampil kan foto Fahri yang tengah berfoto berdua dengan sang pacar. Seperti nya itu adalah pacar baru nya Fahri karena sebelum nya ia tidak pernah melihat foto gadis yang berpose bersama Fahri kini, ia pun diam sejenak dan menutup layar handphone nya seketika. Hal yang tidak bisa ia lakukan sejal dulu adalah tidak bisa merasa biasa saja ketika melihat Fahri bersama dengan pacar pacar nya, jika ia  bilang tidak tapi akhir nya malah terus terpikirkan sampai larut malam dan akhir nya overthinking pada tengah malam. Sebenarnya banyak hal yang bisa ia lakukan dengan lebih, mungkin dengan ia mempersibuk diri sendiri ia akan lupa dengan apa masalah nya dan akan fokus pada satu hal yang tengah di kerjakaan.

Dengan cepat ia pun menoleh ke arah jam yang ada di handpone nya, ia membuka kembali handphone nya dan mengambil kertas polio yang ada di dalam tas nya. Ia akan membuat surat lamaran kerja yang mungkin akan ia gunakan saat ada panggilan interview lagi. Ia pun langsung memasuk kan nya kedalam map coklat dengan beberapa foto copy berkas yang dibutuh kan dan sudah ia siap kan saat sebelum berangkat ke Jakarta. Ini adalah hal yang sangat jauh dari ekpetasi Diana, saat SMA ia memimpikan akan menjalani kehidupan SMA nya dengan sangat baik dan selayak nya anak SMA biasa nya yang penuh dengan warna warna remaja, tapi nyata nya ia malah mewarnai masa SMA nya dengan warna Abu-abu, hampa dan tanpa warna dan kenangan yang sangat beerkesan. Kini, ia memimpikan masa perkuliahan yang sama dengan anak perkuliahan lain nya tapi ia masih belum bisa menemukan warna di dalam masa nya kini.

      “ hmm… hujan kah ? “ sahut Diana kala mendegar suara gemuruh di luar.

Ia pun keluar dan melihat keadaan sekitar yang ternyata benar itu adalah hujan, senyuman pun terlukis di wajah Diana, bagi Diana saat-saat hujan adalah saat saat dimana otak merasa kan ketenangan di dalam suara nya yang sangat menenangkan. Seperti membawa ketenangan tersendiri di dalam nya, saat seperti ini seperti waktu yang sangat produktif untuk belajar maupun melakukan pekerjaan lain nya.

      “ liburan ke jogja sama temen kayak nya enak deh. Huhhh… kapan ya bisa ke sana planning terus “ gerutu Diana sambil memain kan pulpen yang ada di tangan nya.

Diana pun tiba-tiba terdiam dan terenguh, ia pun menegak kan badan nya dan ekspresi nya pun seketika berubah, ya.. ia seketika mengingat keluarga nya di kampung dan memikirkan bagaimana keadaan mereka saat ini. seketika air mata nya pun menetes kala ia mengingat wajah ibu nya yang selalu memarahi nya untuk belajar menjadi anak yang mandiri, bahkan air mata nya pun semakin pecah saat dirinya mengingat sang ayah. Bagaimana wajah sang ayah yang setiap hari selalu letih dan kurang tidur karena bekerja keras demi pendidikan anak-anak nya dan menafkahi keluarga nya. Bagaimana bisa ia berleha-leha sedang kan mereka menunggu kabar apakah diri nya sudah bekerja dan baik-baik saja di sana, walau bagaimana pun diri nya sudah sampai sejauh ini. ia sudah keluar dari lingkungan yang salah dan kini ia harus berusaha membayar semua nya dengan prinsip dan tujuan  nya saat datang ke tempat ini, ia ingin menelpon keluarga nya saat ini juga tapi sekarang sudah lewat dari tengah malam dan semua nya pasti sudah tidur.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status