Share

Lintang

Jam kerja telah berakhir, aku bersyukur bisa melewati hari ini dengan baik, ya meskipun ada beberapa drama yang terjadi, dan itu di luar ekspektasi. Tapi biarlah, namanya juga hidup, aku hanya perlu tersenyum atau tertawa saja, supaya tidak pusing-pusing amat.

Pukul setengah lima sore, langkah kakiku memasuki gang sempit. Kontrakan tempatku bernaung sudah terlihat, dari kejauhan aku bisa melihat sepasang sepatu Lintang berada di depan pintu. Kupercepat langkahku, agar bisa segera bertemu dengannya.

Aku lega, karena dia tak pernah lagi bertanya soal perceraian atau pun perselingkuhan, sejak aku mengatakan akan memberitahunya jika sudah besar nanti. Perihal menjemput Lintang ke sekolah pun sudah kupercayakan pada Ibu Sari—Ibu yang mengurus kontrakan, sekaligus orang kepercayaan Daffa yang kebetulan cucunya bersekolah di tempat yang sama, dan sekelas dengan putriku.

Dengan senyum mengembang seraya menenteng plastik belanjaan, kubuka knop pintu. “Assalam

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
anak TITISAN ibunya sang Ibu JALANG PELAKOR LACUR anaknya di didik hidup seenak udelnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status