Share

Pusing Dan Jantung Berdebar

Aku memilih tidak terlelap lagi hingga subuh menjelang. Lalu menghidupkan televisi di ruang tengah. Mataku tertuju ke arah televisi tapi pikiranku melayang-layang kesana kemari.

"Pagi, sayang," sapanya dari belakang.

Kemudian beliau mencium pipi kiriku dengan kedua tangannya bertengger di pundakku.

Aku sangat terkejut dengan morning kiss dan sapaan Pak Akhtara pagi ini. Pasalnya pikiranku sedang berkelana dan beliau datang mengagetkan.

Aroma sabun yang segar dari tubuhnya tercium olehku. Itu artinya beliau usai menunaikan mandi besar.

Lagi pula, mengapa juga sih main cium saja?

Hatiku sedang tidak bersemangat meski memandangnya.

"Saya pikir kamu kemana."

"Saya ... pengen lihat tivi aja, Pak. Takut di kamar ganggu Bapak tidur."

"Ayo kita ibadah subuh dulu, Han."

Beliau kemudian berjalan mengitari sofa panjang yang kududuki lalu mengulurkan tangannya. Dan aku menerima tangannya kemudian menarikku kembali ke kamar untuk beribadah bersama.

Dengan baju muslim dan peci putih d
Juniarth

enjoy reading ....

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Aini Agustina
berharap jihan ketahuan kalo cuma bohongin akhtara, dan ternyata hadza malah sm perempuan lain
goodnovel comment avatar
Miyuk Kaslan
pusing saya,lihat kelakuan jihan
goodnovel comment avatar
khansa officel
hadza tuh yg telp ngajak kerja bareng...ketahuan lah biar kapok itu jihan...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status