Share

Obat Pencegah Kehamilan

"Afifah, mulai sekarang, Jihan udah pindah ke kamar saya. Pakaiannya tadi masih ada di koper. Tolong kamu masukin pakaiannya ke dalam lemari saya. Kalau masih ada barang-barangnya Jihan yang ada di kamar tamu, boleh kamu pindah ke kamar saya sekalian."

Ucapan Pak Akhtara sontak membuat kedua mata Afifah berkedip cepat. Kemudian aku segera menundukkan kepala untuk menyembunyikan secuil kekesalanku. Bahkan sarapan yang ada di hadapanku kini terihat tidak menggugah selera.

Mengapa sih, Pak Akhtara harus mengatakan itu pada Afifah?!

Tanpa berkata pun, seiring berjalannya waktu dia pasti akan tahu kalau aku pada akhirnya satu kamar dengan Pak Akhtara.

"Eh ... iya, Pak. Akan saya tata pakaiannya Mbak Jihan."

"Makasih."

"Semoga rumah tangganya langgeng sampai maut memisahkan, Pak, Mbak. Dan segera dikaruniai keturunan yang lucu, sehat, dan cerdas. Membanggakan keluarga."

Pak Akhtara yang duduk di sebelahku langsung tertawa lebar.

"Makasih banyak doanya, Fif. Kamu tulus banget doain
Juniarth

enjoy reading ... :-)

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Miyuk Kaslan
aku pernah di fase ini,selalu berusaha untuk orang yang dicintai,walau ujungnya sakit hati
goodnovel comment avatar
Miyuk Kaslan
kalau aku sih suka,karena cewek itu kalo dah bucin,kadang emang selalu keluar dari nalar.selalu mengedepankan ego,dan bikin jengkel orang,realita dalan kehidupan
goodnovel comment avatar
Juniarth
tapi banyak yg gak suka sama tokoh jihan kak tari. Padahal tokoh utama nggak selalu baik dan terdholimi. Kan namanya takdir itu ada yg nyungsep dulu baru jadi baik. tapi semua pada bilang gak suka. T_T
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status