Pada akhirnya nyonya Adam kehilangan kata-kata, dia memilih diam tidak banyak bicara. Meksipun sebenarnya sangat kecewa dengan Nayla tapi dia tidak tahu harus berkata apa. "Maafkan aku, ma." Ucap Nayla pelan dalam balutan penyesalan yang mendalam."Mama belum siap untuk terlalu banyak berinteraksi dengan mu, pergilah sementara hingga mama merasa perasaan Mama baik-baik saja." Wanita itu bicara tanpa mau menoleh ke arah putrinya tersebut di mana rasa kecewa ya begitu besar jelas menghantam dirinya.Nayla memilih tidak protes dan tidak membela dirinya karena dia tahu betul Jika dia salah, pada akhirnya perempuan itu memilih untuk sementara pergi dari rumah dan Dominic pada akhirnya benar-benar benar-benar menikah dengan Jeslin udah mau tidak mau para anggota keluarga menerimanya.*****Mansion utama Dominic.Disebuah kamar mandi mendominasi berwarna hitam putih, Dominic terlihat mengguyur tubuh nya dengan air dan mencoba menghilang kan sejuta perasaan didalam hati nya. Pada akhirnya di
Catatan = Season baru kisah berbeda, Jeslin dan Dominic end di bab sebelumnya.Mulai bab ini season SHEENA DAN SKY ANDARAM******Bagian Gedung tersembunyipinggiran kota Paris.Derap langkah sepatu terdengar memecah keheningan malam, suara layar monitor pengatur detak jantung menggema memecah suasana dan terus memekakkan telinga semua orang, beberapa orang berpakaian serba putih bergerak dengan cepat menampilkan ekspresi wajah panik mereka mendekati satu sosok tubuh seorang gadis yang tidak berdaya.Gadis tersebut seolah-olah tenggelam dalam ke indahkan dalam alam bawah sadar nya, memilih enggan bangun karena merasa apa yang ada di hadapannya tidak penting lagi, terlalu lama berlalu bukan satu dua hari bukan pula satu dua bulan tapi sudah melewati tahun dan membuat khawatir orang-orang.Selang-selang yang menancap di tubuh nya terus berusaha untuk menyelamatkan nya, bahkan nafas nya dibantu dengan alat-alat mengerikan, bahkan saat masa kritis tiba tidak jarang AED (automated external
Dalam Senja yang temaramKutaburkan abu orang yang aku cintaiJangan kau tanya bagaimana rasanyaSeolah-olah dunia berputar dalam kehampaanKini baru aku sadari setelah terpisah kematianTidak ada tempat untuk kita saling bertemu kembali di siniSheena.*****Begitu abu terakhir telah di taburkan dan terlepas dari tangannya, gadis tersebut baru ingat ini bagian akhir dari pertemuan dalam kehampaan, Sheena berusaha tegar sambil menahan tangisnya dimana dia menatap ujung laut yang tidak pernah terlihat."Beristirahatlah dengan tenang, bu," Batin nya."Aku sudah berusaha hingga tetes penghabisan, jangan menyalahkan ku, karena aku sudah sampai pada puncak dimana kemampuan ku berada." Lagi dia bergumam, menatap Senja yang mulai memadam, membiarkan sang pembawa sampan mengarungi laut dan kembali ke tanah dimana dia berpijak biasanya. Suara deru mesin memekakkan telinga, di abaikan Sheena karena suara pemikiran nya jauh lebih tebal di balik hati nya.Dia menghela pelan nafasnya untuk beberap
Disepanjang acara pernikahan sang kakak, Jeslin terlihat mengembangkan senyuman terbaik nya pada semua tamu undangan yang datang, bahkan tidak jarang orang-orang memuji kecantikan nya.Dia tidak begitu tertarik untuk ikut naik ke atas panggung bersama keluarga nya, bagi dia berada di atas panggung cukup membuat dirinya tidak nyaman.Apalagi sejak pertama bertemu sang calon kakak ipar, laki-laki itu terus menatapi dirinya dari ujung kaki hingga ke ujung kepalanya dengan tatapan yang begitu aneh.Entah bagaimana sang kakak nya bisa mengenal laki-laki itu, tapi dia tidak melihat ada cinta di bola mata laki-laki tersebut untuk kakak nya."Bukankah dia type laki-laki playboy yang suka bergonti-ganti pasangan, bagaimana bisa kakak jatuh cinta pada nya?" batin Jeslin."Itu cukup mengerikan."Gadis itu pada akhirnya mencoba menepi sejenak setelah merasa lelah bergelut di bawah panggung sembari berniat menikmati makanan nya, dan kesalahan terbesar nya adalah dia membawa soto panas kedalam sebu
Jeslin mencoba menarik nafasnya, jantung nya berdetak kencang tidak beraturan, Ucapan Dominic bagaikan bom waktu yang menghantam pemikiran nya."Membangun kan sesuatu milik nya?," Jeslin bersandar di salah satu dinding kamar rias pengantin tersebut, dia mencoba menetralisir detak jantung nya untuk beberapa waktu.Otak nya seketika menjadi terkontaminasi dengan ucapan Dominic, dia menatap tangan nya untuk beberapa waktu."Apa gerakan tangan ku berlebihan?." Gadis tersebut mencoba mengingat-ingat tindakan nya tadi.Dia fikir, dia bergerak alami. Mencoba mengeringkan pakaian Kakak ipar nya dengan sewajarnya. Tapi tidak pernah terfikir kan oleh nya tindakan nya bisa membangun sesuatu di bawah sana. Apa lagi kata yang tepat membangunkan sesuatu milik nya.Kata milik jelas adalah adik kedua milik seorang laki-laki, yang tidak lain terdapat di balik celana mereka."Jeslin,kamu didalam?," tiba-tiba suara seseorang mengejutkan diri nya, buru-buru Jeslin menggelengkan kepalanya.Gadis itu denga
Jeslin pada akhirnya menghempas kan kasar tubuh nya ke atas kasur, dia tidak percaya, hari ini dia harus menggantikan posisi kakak nya untuk terus berada di atas panggung. Bahkan dia tidak diizinkan oleh Dominic untuk turun kebawah barang sedetik pun hingga Acara nya usai."Tidak bisakah aku turun sebentar, Kak?" Permintaan Jeslin langsung mendapat kan tatapan aneh dari laki-laki tersebut, hal tersebut membuat Jeslin mengurungkan niatnya."Yeah baiklah, aku tidak akan turun hingga Acara nya usai," ucap Jeslin sambil menghela kasar nafasnya, dia membuang pandangannya.Dia fikir bagaimana bisa kakak nya jatuh cinta dan menikah pada laki-laki itu? Sangat mengerikan sekali.Dan pada akhirnya setelah melewati masa panjang bergelut bersama Dominic dan para tamu yang tidak kunjung usai, Jeslin bisa menarik lega nafasnya. Gadis itu dengan gerakan malas melepaskan satu persatu pakaian nya, menyisakan pakaian dalam milik nya yang menampilkan panorama keindahan di balik lekuk tubuh menggoda mili
Matahari pagi mulai menyeruak masuk kedalam kamar mendominasi berwarna putih tersebut, secara perlahan Jeslin menggerakkan kedua kaki nya, rasa nyeri jelas menghantam di bawah sana. Perempuan tersebut merasa seluruh tubuhnya luluh lantah, dimana di bawah sana terasa begitu menyakitkan untuk nya, tidak tahu berapa kali Dominic memaksanya untuk memenuhi hasrat nya, dia benar-benar di rudalpaksa.laki-laki tersebut terus memperkosa nya, memaksa nya dan menikmati tubuh tanpa ampun.Jeslin diam untuk beberapa waktu, membiarkan bola mata nya terbiasa menatap cahaya matahari yang mulai mengenai wajah nya, seketika air mata Jeslin tumpah saat dia ingat apa yang terjadi semalam kepada dirinya, sakit, marah, benci, kesal dan jijik bercampur aduk menjadi satu. Yang jelas hati Jeslin benar-benar terasa hancur saat ini.Kembali ke rumah orang tua nya menjadi mimpi paling terburuk bagi dirinya.Kakak ipar nya benar-benar seperti monster bagi Jeslin, wajah tampan itu kini lebih terlihat seperti raksa
Mendengar permohonan dan rengekan dalam ketakutan Jeslin membuat Dominic langsung terkekeh kecil, dia meletakkan jari telunjuknya ke jidatnya Alicia, mendorong nya pelan sambil mendengus."Kau pikir aku ini se bajingan itu?," tanya Dominic cepat, membuat Jeslin seketika terkejut, perempuan itu seketika mengencangkan pegangan nya pada sisi pinggir wastafel.Tiba-tiba Dominic memajukan tubuhnya, membiarkan tangan nya meraih sesuatu di dalam kotak kaca yang tergantung di belakang Jeslin, membuat perempuan tersebut agak terkejut.Laki-laki tersebut mengambil sesuatu didalam nya kemudian laki-laki tersebut menyeret sebuah kursi lantas langsung duduk dihadapan Alicia.Hal tersebut membuat Jeslin seketika memerah, dia mencoba menutup kembali kedua kakinya karena malu."Kak, apa yang kau lakukan?" dia bertanya gugup."Buka kaki mu," laki-laki tersebut memberikan perintah."No," Jeslin jelas saja malu, mencoba terus merapat kan kaki nya."Ingin aku memperkosa mu sekali lagi didalam kamar mandi