Share

ending

Sore yang indah untuk menikmati secangkir teh hangat dan dan cemilan. Seperti halnya yang dilakukan Anan saat ini.

“Duduk sini! Papa mau bicara.” Anan menepuk kursi rotan disampingnya.

Menyuruh istrinya duduk setelah menghidangkan secangkir teh dan sepiring biskuit.

“Mau bahas soal Niko,” sarkas Anggi. Dia sudah bisa menebak apa yang akan dibicarakan suaminya.

Namun, Anan belum menanggapi. Pria itu menyeruput teh buatan istrinya. “Teh buatan Mama memang paling nikmat,” puji Anan.

Anggi melipat tangannya, wajahnya semakin ditekuk. “Langsung pada intinya saja, Pa.”

Anan meletakkan kembali tehnya. “Apa tidak berniat mencari tau dulu tentang calon Niko?”

“Untuk apa cari tau. Mama sudah tau dia wanita nggak bener,” sarkas Anggi.

“Papa heran, Mama tau dari siapa, sih soal Mala?”

“Dari Eve.”

Anan tertawa terbahak. “Dari Evelyn mantan Niko itu.”
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status