Share

Bab 14. Gampang Naik Darah

Inka memeriksa kembali keadaan pintu apartemen. Mimpi itu tidak bisa disepelekan olehnya. Ia membayangkan jika semua itu benar-benar terjadi. Image Candra dalam bayangannya semakin buruk.

“Aish! Kenapa bisa mimpi itu sangat mengganggu?!”

Ia meminum air satu gelas lalu berusaha untuk tidur kembali. Pikirnya semudah itu, tetapi pada kenyataannya sampai menjelang pagi tak kunjung juga ia merasa kantuk. Saat ia memutuskan untu bangkit dari tempat tidur, dilihatnyalah matahari sudah terbit.

“Ah, lama-lama bosan juga di sini tidak buat apa-apa. Masih jam tujuh pagi pula. Apa yang harus aku lakukan? Hari ini tidak banyak kegiatan. Fitting baju? Belum ditentukan.”

Baru beberapa hari berada di apartemen sembari menunggu hari lamaran, Inka sudah mulai bosan. Entah mengapa, ia merindukan meja kantornya dan tentu saja Sasha. Terkadang juga omelan Diana menjadi hal yang dirindukan. Rasanya seperti ada yang kurang dalam sehari.

“Dia pasti sedang dianiaya Diana di kantor. Aku ingin kembali bekerja t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status