Share

Bab 33. Eddo tahu

Karena dorongan rasa penasaran, setibanya di rumah Kanaya cepat-cepat menelpon nomor Eddo. Semula Kanaya ragu, tapi desakan dalam diri nya seolah menuntut untuk mencari jawaban. Dan dalam beberapa detik saja pria itu menjawab panggilannya.

"Naya, tumben kamu telepon malam-malam. Ada apa?"

Dan Kanaya pun menjadi bingung harus mengatakan apa. Apalagi, nada suara Eddo terdengar cemas.

"Nggak apa-apa. Aku, cuman belum bisa tidur." jawabnya sembari menggigit bibir.

"Aku juga. Kangen banget sama kamu!"

"Kamu, lagi dimana?" tanya Kanaya kembali ingin memvalidasi apa yang ia lihat tadi tanpa merespon kalimat mendayu Eddo.

"Di rumah lah di mana lagi sayang?"

Kanaya tercenung. Jelas-jelas dia melihat Eddo tadi di rumah sakit. Tapi, kenapa pria itu bisa ke sana? Siapa yang sakit?

"Halo!" seru Eddo karena komunikasi tiba-tiba berubah sunyi.

"Emmm Do, maaf... tapi, setelah aku berpikir panjang, aku beneran pingin kita udahan!"

Tapi Eddo justru tergelak, tentu saja laki-laki tak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status