Share

Cinta Bos Mafia & Gadis Ceroboh
Cinta Bos Mafia & Gadis Ceroboh
Author: Author Pikachu

Pertemuan Pertama

Terjadinya baku tembak di suatu tempat.

Dua kelompok bersenjata saling membunuh sehingga mayat berserakan di mana-mana.

DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...

Tembakan yang di lakukan oleh dua kelompok yang saling menjatuhkan.

"Aargghh..." teriakan mereka dengan serentak karena sama-sama di tembus oleh peluru.

Seorang pria bertubuh tinggi dengan berpenampilan serba hitam, kemeja yang berwarna hitam, jaket kulit berwarna hitam dan mengenakan sarung tangan. pria yang memiliki tubuh yang tegap dan kekar memiliki senjata dan menembak lawannya tanpa berhenti.

DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...

DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...DOR...

Tembakan beruntun di lakukan oleh pria itu sehingga berhasil menembus tubuh para lawannya.

"Aaggghh..." teriakan serentak mereka dan akhirnya tumbang satu-persatu.

"Bos, sebagian dari mereka sudah kabur ke arah lain!" kata salah satu anak buahnya.

"Kejar dan bunuh!" perintahnya dengan tegas.

"Baik Bos," jawab anak buahnya yang langsung mengejar lawannya itu.

Pria tegap dan bertubuh tinggi itu bernama Christian Christoper yang di kenal dengan sikap kejam dan suka menyiksa setiap musuh yang jatuh ke tangannya. di malam itu ia mengincar sekelompok mafia yang selama ini mencari masalah dengan kumpulannya. dalam waktu sekejap dia dan anggotanya berhasil membunuh sejumlah musuh-musuhnya itu.

Tap...tap...tap...tap...tap..

Di sisi lain seorang gadis yang bernama Careless sedang berlari karena di kejar oleh tiga orang pria yang ingin merampoknya.

Careless berusaha berlari sejauh mungkin agar bisa menjauh dari tiga perampok itu, akan tetapi kemana pun dia berlari tidak membuat tiga pria itu berhenti mengejarnya.

Berlari dan berlari Careless menuju ke sebuah tempat yang sepi dan gelap, di sana terdapat puluhan mayat yang berserakan di jalan.

"Hah...kenapa di sini begitu banyak orang? apa mereka sedang berlomba tidur ya?" ucap Careless yang sedang berlari dan melangkahi mayat-mayat itu.

"Kenapa di sini begitu banyak mayat," ucap salah satu pria itu yang sedang melangkahi mayat yang tergeletak di sana.

Hei...berhenti! kemana pun kau lari tidak akan bisa terlepas dari kami!" teriak salah satu pria itu.

"Apa kau gila ya, mana mungkin aku tidak lari saat di kejar, dasar bodoh," ketus Careless.

"Karena kau lari makanya kami kejar."

"Karena kau kejar makanya aku lari, dasar bodoh!"

"Serahkan uangmu sekarang juga!" teriak salah satu perampok yang sedang mengejar langkah gadis itu.

Karena kewalahan maka Careless pun menghentikan langkahnya.

"Hei....sebentar!...sebentar!" pinta Careless yang nafasnya terputus-putus.

"A-ada a-apa? apa ka-kau su-sudah me-menyerah?" tanya salah satu pria dengan terbata-bata.

"Ki-kita su-sudah la-lama berlari, nanti baru di lanjutkan lagi!" kata Careless dengan ngos-ngosan.

"Se-serahkan uang mu dan kau boleh pergi!" kecam pria itu yang sedang kewalahan

"Tidak mungkin aku serahkan kepada kalian, itu sama saja nyawaku bisa hilang di saat aku pulang nanti," jawab

Careless.

"Kalau kau masih tidak mau serahkan maka kau akan kami bunuh!" gertak salah satu perampok itu.

"Aku tidak takut dengan ancamanmu, kalau kau hebat tangkap aku!" ketus Careless dengan tanpa rasa takut. tidak lama kemudian ia pun berlari ke arah lain.

"Hei...jangan lari!" teriak para perampok itu yang mulai mengejarnya.

"Tidak mau!" jawab Careless yang berusaha menjauh dari mereka.

"Di rumah ada singa betina, di luar ada buaya darat, hidup ini memang penuh cobaan," oceh Careless yang sambil berlari.

Careless yang berlari dengan cepat sehingga kakinya tersangkut salah satu mayat yang ada di jalan sana.

Bruk...

"Aarghh," jeritan Careless yang terjatuh dengan posisi terlungkup.

"Dasar mayat tidak berguna! kenapa kau tidak tewas di tempat lain malah tewas di sini...ha! cepat bangun... aku ingin membuat perhitungan denganmu," bentak Careless yang merasa kesal sambil menarik hidung dan tampar wajah mayat itu.

Plak...plak...

"Akhirnya kau tidak bisa lari lagi, Nona kecil," ujar salah satu pria itu dengan senyum sinis.

"Kalian curang bermain tiga orang, aku juga tetap tidak akan serahkan uangnya," ketus Careless.

Tiga perampok itu mendekati Careless yang masih duduk di aspal itu.

"Jangan mendekat! walau aku mati juga tidak akan menyerahkan uangnya pada kalian," bentak Careless yang tanpa merasa takut.

"Nona manis, tidak ada gunanya kau melawan dan bersikap keras kepala, malam ini kau harus serahkan uangnya pada kami dan tidak ada yang bisa selamat dirimu," kecam salah satu perampok itu.

DOR...DOR...DOR...

Tembakan secara tiba-tiba dari arah lain yang menembus jantung mereka sehingga tergeletak tidak bernyawa.

"Hah....apa mereka sudah mati?" tanya Careless dengan penasaran.

"Pelurunya sudah menembus jantungnya mana mungkin masih bisa hidup!" jawab Christian yang tiba-tiba muncul di sana.

Careless yang penasaran mendekati tiga perampok itu. ia menepuk wajah perampok untuk memastikan apakah mereka sudah meninggal.

"Mereka tidak bergerak lagi!" ucap Careless.

"Di sini bukan tempat mu adik kecil, cepat tinggalkan tempat ini!" kata Christian yang sedang mengisi pelurunya.

"Adik kecil? aku sudah dewasa usiaku sudah 22 tahun, aku sudah bisa membantu bibiku bekerja walau aku sering melakukan kesalahan akan tetapi aku tetap banyak membantunya, jangan memanggilku adik kecil!" gerutu Careless panjang lebar.

"Cepat tinggalkan tempat ini!" titah Christian dengan tegas.

Di saat Careless ingin menghampiri pria yang ada di hadapannya itu sambil melangkahi mayat-mayat di jalan dan karena kecerobohannya Careless langsung jatuh dengan terlungkup.

Brugh...

"Aargghh," jeritan Careless yang merasa kesakitan.

DOR...

Tiba-tiba bunyi tembakan dari seseorang yang datang dari arah lain dan menyasar entah kemana.

DOR...DOR...DOR...

Tembakan yang di lakukan oleh Christian mengenai tepat pada sasaran.

"Aarggh," pekik pembunuh itu yang langsung tewas di tempat.

"Hah...apa dia sudah mati?" tanya Careless yang memandang ke arah pria yang tergeletak tidak bernyawa.

"Jantungnya sudah di tembus oleh peluru, mana mungkin dia masih hidup," jawab Christian yang menyimpan senjatanya.

"Kakak, apa kalian adalah pembunuh?" tanya Careless yang berdiri dan menghampiri pria itu.

"Sesuatu yang tidak ada hubungan denganmu, maka jangan bertanya!" tegas Christian.

"Bos, mereka sudah tewas semua tidak ada yang tersisa lagi!" kata anak buahnya yang baru datang menghampiri bosnya.

"Mari kita tinggalkan tempat ini!" perintahnya sambil melangkah pergi.

"Siap Bos," jawab anak buahnya dengan menunduk.

"Tunggu aku!" teriak Careless yang mengejar langkah Christian.

"Jangan ikuti aku!" 

"Aku sesat dan lupa jalan pulang, apa bisa tolong mengantarku ke jalan besar?"

"Dari mana tadi kau datang, kenapa kau tidak bisa pulang?"

"Tadi aku di kejar oleh mereka, demi keselamatan aku hanya bisa berlari ke sembarang tempat, dan tidak menyangka aku sampai ke sini!" jawab Careless yang sedang mengikuti Christian.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status