Share

Bab. 15

Kadang yang memilih pergi bukan karena bosan, tapi karena terlalu lama diabaikan

***

"Lo kalo goblok kebangetan sih," ejek Sendi sambil merapikan anak rambut Rallin lalu menyelipkannya ke belakang telinga.

"Kan gue gak tega kalo misalnya Nadiv yang di hukum," ucap Rallin sambil mengerucutkan bibirnya.

"Dia udah biasa di hukum. Jadi gak masalah lah," kata Sendi lagi.

"Bodoamat lah ya yang penting kesayangan gue hari ini gak di hukum," kata Rallin dengan senyum berbinar. Setidaknya ia bisa sedikit berguna untuk Nadiv.

"Jangan terlalu bucin, Lin. Inget, dia udah ngebucinin orang lain." ucapan Sendi mampu membuat Rallin tertohok.

Rallin reflek menolehkan kepalanya menatap Sendi garang. Dengan gerakan cepat ia memukul Sendi dengan beringas.

"

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status