Gara-gara Jeremy hampir ngajak Manda nganu waktu di kamarnya, Amanda mendiamkan Jeremy selama beberapa hari. Entah kenapa Manda sama sekali tidak tergoda dengan tubuh Jeremy yang dulu dia dambakan. Sensasi bercinta yang dulu sering menggebu bersama Jeremy kini telah hilang, entah diterjang apa, mungkin diterjang angin puting beliung hingga tidak napsu lagi.Tibalah sekarang hari di mana hari yang Amanda tunggu-tunggu, hari ulang tahunnya yang bakal disiarkan secara langsung di acara My Roommate season Manda B’day.Acara ulang tahun ini diselenggarakan di sebuah hotel mewah di kawasan jakarta pusat. Kru MND TV sudah sibuk wara-wiri kesana kemari untuk mempersiapkan acara, pegawai hotel juga sedang sibuk mempersiapkan jamuan tamu dan EO juga sedang sibuk mempersiapkan acara ulang tahun yang sangat meriah ini.Amanda sudah cantik dirias oleh Bubah Alfian dan sudah anggun mengenakan pakaian gaun dari Diana Putri– desainer asal indonesia yang baru-baru ini viral karena sudah merancang paka
Dengan perasaan percaya diri yang amat menggebu Jeremy sangat percaya diri jika lamaran ini diterima oleh gadis yang ia cintai. Bukankah dari dulu Manda sangat ingin menikah dengannya, sekarang keinginan itu bakal terkabul, Manda pasti tidak akan menolaknya.Gustav setia menunggu jawaban dari sang putri, dia ingin tahu apakah Manda menerima lamaran Jeremy atau tidak, semua keputusan Manda bakal dia dukung meski dia sangat ingin Manda menikah dengan Senja.Senja adalah pria yang baik di mata Gustav, pria mandiri itu pertama kali bertemu dengannya saat acara liburan setahun yang lalu. Gustav ikut menginap di tempat vila keluarga Senja, saat sedang memancing bersama Martin– ayahnya Senja, dia dipatuk ular dan Senjalah yang memberikan pertolongan pertama sehingga Gustav masih hidup sampai saat ini berkat Senja. Rasa kagum akan tindakan Senja yang baik dan sikapnya yang dewasa membuat dia ingin menjadikan Senja menantunya.Amanda diam seribu bahasa selama beberapa detik, dia tidak terprovo
More information: Cerita ini bakal dicetak menjadi buku, untuk informasi pemesanan bisa wa nomor aku 081-9723-0196 atau hubungi meddsosss aku faceboookk dan insstaggramm @lianaadrawi makasih! *Berhari-hari Manda sibuk, berhari-hari juga dia menghindari Jeremy. Malas rasanya melayani pria yang so so perhatian dan romantis, kemana saja dulu, sekarang baru mengejar Manda. Mana Jeremy seperti biasa, ngatur-ngatur, posesif giliran sendirinya tidak mau diatur.Manda cuek bukan berarti tidak peduli, dia menyewa mata-mata kok untuk mengawasi Jeremy, ternyata pria itu masih saja main perempuan, tidak takut kena HIV atau AIDS gitu? Dasar laki-laki brengsek. Bilang mau setia, nyatanya masih jajan.Yang sekarang membuat Manda kesal bukan Jeremy yang masih selingkuh sih, tapi Senja yang hilang bagaikan ditelan bumi. Kemana pria itu? Manda sedih Senja handphonenya tidak aktif, dikirim pesan satu kali tidak dibalas, tidak datang ke acara ulang tahun Manda juga. “Ngeselin deh si Senja, ngilang ent
“Manda kamu dimana?” tanya Jeremy saat teleponnya diangkat oleh Amanda. Handphone Manda berisik sekali saat dia baru pulang mancing, sengaja tadi ditinggal karena takut jatuh ke kali. Ada puluhan panggilan tidak terjawab dan puluhan pesan yang tidak dia balas. Panggilan tak terjawab tentu dari Jeremy, pesan tak terbalas tentu dari keluarga, Jeremy dan sekretarisnya di kantor. Manda ke sini tidak diketahui oleh siapapun. Ayahnya tentu sangat khawatir karena sang putri tiba-tiba menghilang, takut diculik atau tiba-tiba kabur tanpa sebab. Manda tadi mengangkat telepon dari Gustav dulu, Manda jujur kalau dia sedang ikut glamping bersama Senja. Gustav memakluminya dan memberikan izin.Pria itu sangat percaya pada Senja, pasti akan bisa menjaga putrinya. Dia saja dulu dipatuk ular diselamatkan oleh Senja, masa jagain Manda enggak bisa.Setelah mematikan telepon dari Gustav, dia langsung dapat panggilan dari Jeremy, tanpa dilihat siapa orang yang menghubunginya, Manda langsung mengangkatnya
Warning, adegan dewasa. Punten yang dibawah umur jangan ke sini!*“Senja geli, ih!” Manda merasa bulu kuduknya jadi berdiri semua dan kegelian saat embusan napas Senja mengenai ke ceruk lehernya. Pria itu mungkin sangat gemas dan sekaligus melepas rasa rindunya, mencumbu ceruk leher Manda berkali-kali tanpa henti.“Aku merindukanmu, sangat-sangat merindukanmu, Manda!” Siapa suruh Manda menggemaskan dan membuat Senja merindukannya, jadilah begini.“Aku juga!” Manda mencangkup wajah Senja dengan kedua tangannya agar pria itu berhenti menciumi ceruk lehernya.Senja malah menciumi pipi Amanda, entah kenapa setelah saling jujur dan mengakui perasaan mereka, Senja mendadak sangat gembira dan tidak mau jauh dari Amanda.“Awas ih, jangan dekat-dekat.” Amanda memperingati. Tidak biasanya Senja seperti ini.“Hmmm …. Aku kan calon suamimu. Kamu didekat-dekati oleh Jeremy tidak risih, giliran olehku malah risih.” Senja mengerutkan bibirnya, dia malah merajuk seperti ini kelihatannya lucu, mengge
Prolog“Nanti malam menginap lagi denganku, ya!” ajak pria yang tak mengenakan pakaian atas pada seorang gadis yang sedang menjadikan dadanya sebagai bantal yang paling ternyaman.Meski mulutnya sedang bertanya, mata dan tangannya terfokus pada benda pipih tipis berukuran besar persegi empat panjang yang berwarna hitam.Lengan gadis yang dia tanya pun menyingkirkan tablet bermerk apel digigit yang pria itu pegang. “Bukan kata itu yang aku inginkan, Jeremy!”Gadis ini protes, bosan mendengar ajakan menginap atau ajakan bercinta. “Aku maunya kau bertanya, ‘Maukah kau menikah denganku Manda!’” Seperti layaknya gadis-gadis lain Amanda yang sudah bertahun-tahun menjalin hubungan dengan pria bernama Jeremy ingin juga dilamar oleh kekasihnya itu, sayang hubungan mereka tetap hanya pacar, tidak ada kemajuan jadi tunangan atau suami istri.“Nanti, ya!” Selalu ini yang Jeremy katakan saat Manda yang melamarnya lebih dulu.“Nanti-nanti. Nanti sampai kapan? Sampai aku hamil atau sampai kamu kenya
Kaki Amanda tanpa permisi dengan lancang ia taruh di atas lutut sang karyawan. Amanda ingin mempertegas statusnya, dia karyawan VVIP dari kalangan orang kaya dan yang ada di hadapannya ini adalah gadis pelayan yang dari kalangan orang biasa.Harga diri gadis ini seakan dicabik-cabik, dia bersujud membersihkan kaki dan sepatu heels yang Amanda kenakan. Pokoknya harus bersih daripada suruh ganti rugi, kan sepatunya mahal.Setelah bersih Amanda bangun dan memilih-milih barang, dia lemparkan sembarang dan langsung ditangkap oleh karyawan baru yang sekarang ia tugaskan untuk melayaninya.“Apa sih di dunia ini yang tidak bisa kubeli dengan uang?” kata Amanda, gadis berusia 25 tahun anak crazy rich jakarta yang memiliki stasiun televisi lokal. Dengan percaya dirinya ia bilang hal ini pada sahabatnya yang sesama orang kaya juga. Mereka duduk bersebelahan menunggu barangnya yang tengah dibungkus rapi.“Hoaaahh! Gue suka gaya loe!” Mereka berdua tersenyum senang setelah membeli harga diri seora
“Papah cuma mau kamu ikut, selebihnya kalau kamu berhasil ya silahkan kejar mimpimu, kalau tidak berhasil ya kamu harus menyerah jadi pemimpin perusahaan ini.” Seorang pria berbicara serius pada anaknya yang dia jemput paksa di gunung papandayan setelah lama tidak pulang. Punya anak bujang satu rasa tidak punya anak karena jarang ada di rumah.“Hmmmm …. Aku bukan anak kecil lagi, Pah.” Dia malu ayahnya datang ke papandayan untuk menjemputnya dan dipinta untuk meneruskan perusahaan, ayahnya sudah tua dan sudah ingin pensiun.“Bukankah anak muda suka dengan tantangan. Maka menanglah jika ingin bebas, kalahlah jika ingin jadi penerus papa. Permintaan papa cuma ini!” Pria paruh baya ini ingin anaknya ikut sebuah acara televisi.Setelah menyetujui tantangan itu, dia diberikan minuman lalu minuman tersebut membuat dia tak sadarkan diri dan berakhir tidur satu ranjang dengan seorang gadis yang tidak ia kenal.*“Oh Manda …. Lo lagi di mana ini?” Amanda memandang ke arah luar vila untuk menca