Share

16. Dirundung Duka

Deg! Jantungku berdetak dengan cepat. Firasat seorang ibu memang tak pernah salah. Apakah harus kukatakan semua tentang Mas Haikal? Tapi aku takut badan ibu makin drop. Aku memandang ke arah bapak.

"Ibu, ibu coba ibu lihat, ini anak-anak Mila, cucu kita. Lucu-lucu kan mereka?" Bapak mendekat sembari menggandeng si kembar.

"Nah, Daffa-Daffi ini nenek. Beri salam pada nenek," sergah bapak.

Si kembarku mencium punggung tangan neneknya. "Assalamualaikum, Nek."

Ibu tersenyum sembari mengangguk lemah. "Waalaikum salam."

"Ini yang digendongan Wulan juga cucu dan ibu lho!"

"Boleh ibu menggendongnya?" tanya ibu dengan lirih. Ibu bangkit dari tidurnya dan duduk.

Wulan mendekat, dia menyerahkan Alina pada ibu. Ibu tersenyum. Meskipun tangannya gemetaran, ibu tampak antusias memangku cucunya.

"Alina cucu nenek, cantik sekali kamu, Nak," puji Ibu sambi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
syukur Mila masih bisa jumpa ibunya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status