Share

23. Menolak

Aku tersenyum. Ah biarkan saja mereka berkata sesuka hati. Yang penting aku tidak melakukan apa yang mereka tuduhkan.

"Tuh lihat Bu, dia malah tersenyum. Belagak tenang kayak gitu. Terlebih dia gak nyanggah apa yang kita tuduhkan, jadi pasti semua itu benar! Kita harus kasih tahu hal ini pada Haikal, Bu. Enak aja Haikal punya istri murahan seperti dia!" sungut Mbak Indah yang makin kesal.

Ibu hanya melengos, menatap sinis ke arahku.

"Hei Daffa-Daffi, kamu dikasih jajan apa sama ibumu?"

"Banyak budhe, ada es krim, roti--"

"Ish budhe-- budhe, panggil aku aunty, okey. Budhe terlalu tua."

"Sudah Mbak bicaranya? Kalau sudah aku mau masuk dulu. Kasihan anak-anak sudah capek," ucapku santai.

Netra Mbak Indah justru membeliak kaget. "Kamu ngusir kami?"

Aku hanya mengedikkan bahu. "Maaf ya Mbak, Bu, aku gak punya waktu buat meladeni amarah kalian.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mom L_Dza
good job Mil
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status