Share

Pindah

Sepertinya , mereka ingin kita pindah.”

Dedi memegang sebuah bata yang terbungkus kertas bertuliskan “Pezina kotor” di tangannya. Bata itu dilemparkan oleh seseorang jam 3 pagi, hingga membuat kaca jendela retak.

Soraya memandang nanar pada bata di tangan ayahnya, kemudian menoleh ke jendela yang rusak. Entah bagaimana dia yakin jika ini adalah perbuatan ayah Dias. Setelah ayahnya menceritakan tentang pemecatannya yang di luar kewajaran, ia semakin yakin jika semua musibah yang menimpa mereka berhubungan dengan ayah Dias yang notabene adalah pejabat. Kuasa besar yang dimilikinya pasti ia manfaatkan dengan sangat baik. Soraya menjadi sangat marah karenanya.

Tanti memeluk pundak Soraya dan mengusapnya halus. Ia pun memiliki pemikiran yang sama mengenai pelaku yang meneror mereka. Tanti hanya berusaha mendinginkan suasana. Ia tidak mau mengambil langkah yang keliru.

“Kita kembali ke Bandung saja. Menurut ibu, kita bisa memulai hidup baru di sana. Gimana, Yah? Ayah bisa buka bisnis ayam p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status