Share

Bab 14. Cara Baru

Andai Kayana sungguh mengatakan itu. Eiser mungkin akan betul-betul murka kepadanya. Dan Kayana tidak menginginkan itu terjadi. Berhadapan dengan Eiser seperti sekarang ini saja sudah seperti mimpi buruk, apalagi kalau mendengar cacian yang terlontar dari bibir pria itu, lebih baik Kayana lenyap dari muka bumi saja.

"Aku tanya kamu dari mana?"

Kayana memutar bola mata malas. "Dari luar," jawab Kayana ketus. Ia termundur ke belakang karena Eiser mendorongnya, sampai punggung membentur lemari pendingin lalu mengurungnya dengan kedua tangan.

"Kamu tidak tahu adab dan sopan santun berbicara dengan suami."

"Aku hanya mempraktekkan apa yang kamu ajarkan."

Eiser mendelik. "Jadi ini rupa aslimu."

"Sejak dulu aku memang seperti ini."

Eiser terdiam dengan sorot mata yang merah padam. Ia sungguh benar-benar murka terhadap wanita dihadapannya saat ini. Tetapi, ia masih bisa menahannya. Tujuannya untuk pulang bukanlah ini.

"Aku dengar Freeya kemari? Apa yang kamu bicarakan dengannya?"

"Men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status